Halo gais, sengaja author update pas tanggal 13 oktober karena apaaa? ini tanggal jadiannya Zahra sama Ivan hahahaha 🤣
tapi bocoran ya, di part kali ini bakalan sedih, tapi "sedih aja" sih belum "sedih banget" btw untuk menambah suasana dalam membaca part ini author merekomendasikan kalian baca sambil dengerin lagu yang udah author tautkan di bagian media ya. Selamat membaca 🤗****
Ujian Nasional hari pertama dengan suasana hati yang tak karuan, aku memang tidak menangis tapi rasanya masih belum percaya dengan apa yang terjadi semalam, kebetulan aku kebagian jadwal ujian sesi kedua yang dilaksanakan pada siang hari.
“Ra” Tasya memanggilku saat kami berada di ruang kelas yang khusus untuk menaruh tas para siswa
“Hey”
“Gimana udah siap?”
“Sudah dong”
“Mau belajar lagi atau langsung masuk kelas?” Tasya mengalungkan nomor ujiannya sambil berdiri di sebelahku
“Langsung ke kelas aja deh”
“Yuk”
“Zahra, Tasya tunggu” Sandra berlari menyusul kami berdua
Kemudia Sandra memelukku sangat erat
“Kesambet apaan?” kataku yang saat ini berada dalam dekapan Sandra
Sedangkan yang ditanya hanya diam saja
“Udah ah peluknya nanti aja, sekarang ujian dulu” aku melepas pelukan Sandra dan membenahi dasiku yang miring akibat Sandra
Tasya pun juga merasa heran dengan sikap Sandra, tapi dia memilih diam dan kami pun memasuki ruang ujian.
“Bagi yang tidak membawa kartu ujian silahkan keluar dan mohon maaf tidak bisa mengikuti ujian” ucap pengawas di kelas kami
Kami saling menoleh satu sama lain, memastikan semua membawa kartu ujian. Setelah dirasa aman akhirnya pengawas ujian mempersilahkan kami berdoa dan menyalakan komputer yang ada di depan kami.
***
Seusai ujian aku sengaja untuk keluar paling akhir dari ruang kelas, sengaja agar tak berpapasan dengan Ivan yang ruangannya tepat di sebelahku.
Namun ketika aku hendak mengambil tas di ruangan kelas aku melihat Sandra dan Ivan adu mulut, aku pun berlari menghampiri mereka.
“Van, udah” aku memisah mereka berdua
Untung saja keadaan sekolah sudah cukup sepi hanya ada beberapa anak saja yang tersisa
“Gak seharusnya Van, kamu marah-marah ke Sandra” ujarku
“Tapi karena Sandra, hubungan kita jadi kayak gini”
“Karena aku? Jelas-jelas kamu yang main sama cewek lain Van, aku sebagai sahabatnya Zahra gak mungkin diem aja”
“Kalau gak tau kenyataannya mending diem aja deh” Ivan menuding Sandra kemudian berlalu
“Sorry kalau ini emang salahku” Sandra menangis sambil memelukku (lagi)
Aku yang tak tau harus bagaimana ini pun ikut menangis dan membalas pelukan Sandra
“Ivan bener-bener keterlaluan Ra, dan gak seharusnya kamu sama dia. Kamu bisa dapet laki-laki yang lebih dari dia. Please lepas Ivan”
Flashback semalam
Via WhatsApp
Sandra: Kamu sibuk gak? Aku mau video call
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreplaceable 2 (END)
Teen Fiction*BASED ON TRUE STORY* "Aku tidak ingin kita menjadi pendosa atas nama cinta" Jeremy Ivan Janitra "Terkadang aku bingung, kita sedang mempertahankan sebuah hubungan atau menunda perpisahan" Zahra Gita Renjana (Disarankan membaca Irreplaceable yang p...