7. LIE.

462 62 8
                                    

Terkadang kita mesti melihat sekitar, ada banyak orang jauh lebih membutuhkan uluran tangan kita.

bukan sekedar memberi perhatian, tapi memberi kasih sayang yang tulus sehingga mereka merasa dicintai.

-Bae lrene.

💚💚HAPPY READING💚💚

"Haechan lama banget sih" Gerutu Jeno.

"Mungkin dia lagi adu lelucon sama Pak Jongdae" Jawab Jaemin ngasal.

"Ngadi-ngadi banget lo, Jaem"

"Lo kayak nggak ngerti Haechan aja"

"Ya--iya sih"

"Udah, nggak usah nungguin kapan keluar. Paling bentar lagi nongol tuh anak"

"Ya. Eh, lo coba hubungin, Renjun. tuh anak ngilang aja pas kelas selesai"

"Oke, bentar"

Jaemin mengambil ponsel dari dalam sakunya, mencari nama Renjun dan menelponnya. Lama menunggu, barulah Renjun mengangkat panggilan dari Jaemin.

Jaemin menempelkan ponsel ke telinganya.

"Halo"

"Lo dimana?"

"Selow, woi"

"Iye-iye, dimana posisi Renjunnah?"

"Sialan"

"Salah mulu gue"

"Gue ada dikelas vocal, kenapa lo?"

"Lo mau join sama kita ngerjain tugas di rumah bunda gue, nggak?"

"Gue gak bisa, habis ini gue ada les"

"Oh, gitu"

"Yoi, dahlah. bye"

Renjun mematikan telponnya secara sepihak.

"Gimana?" Tanya Jeno.

"Renjun ada dikelas vocal. katanya dia nggak bisa ikut join, abis ini dia ada les"

"Anjir, pintar aja masih ada les"

"Lo nggak ngaca?"

"Lha?!! kenapa gue?!"

"Please, gue pengen nampol lo, Jen. nggak sadar diri, njir"

"Emang gue pintar?"

"Jen, ngomong sekali lagi gue tempeleng mulut lo ye"

Jeno terdiam tidak membalas.

15 menit kemudian, Haechan sudah terlihat tengah berjalan dikoridor.

"Lama banget sih, lo?" Semprot Jeno ketika Haechan sudah berada di hadapannya.

"Heh!! biarin gue duduk dulu, atau napas kek. Gue abis perang nih" Balas Haechan tidak mau kalah.

Jaemin dengan sukarela memberikan tempat duduk buat Haechan, Jeno yang sudah terlanjur kesal hanya memandang Haechan dengan tatapan sinis, tapi sayang sekali Haechan sama sekali tidak menggubris tatapan Jeno.

"Lo napas lama amat sih" Keluh Jeno.

"Iya, sabar woi" Haechan masih menyandarkan punggungnya dengan mata terpejam.

"Lo bukan dari perang beneran, ya. DNA doang anjir" Sekarang gantian Jaemin yang berbicara.

"DNA doang? heh!!! Otak gue sama lo berdua beda, ya!!!"

SeparatelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang