9. LIA AND HYUNJIN SOMETHING WRONG

372 52 4
                                    

Semuanya terlalu sulit, hingga rasanya aku seperti lupa caranya bertahan. Takdir terus saja bermain seolah-olah hanya aku yang mampu ia permainkan. Apa sebenarnya yang salah denganku?

-Lia

💚💚HAPPY READING💚💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💚💚HAPPY READING💚💚

"Lo kenapa lama banget sih?!" Omel Jeno ketika Haechan sudah bergabung dengan mereka.

"Gue ceritain sambil jalan"

Jaemin sedang sangat malas berdebat, jadi dia memanggil Irene.

"Bun, kita udah mau berangkat nih" Seru Jaemin.

Irene keluar membawa 2 kotak makan dan yang satunya diberikan kepada Jeno.

"Kamu udah sarapan, Chan?" Tanya Irene.

"Belum sih, bun. Tapi mama udah buatin makanan juga"

Irene mengangguk, "Oh, Yaudah. bunda mau bawa ke pastry aja kalau gitu"

"Eh-- bun. Boleh nggak kalau bekalnya tetap aku bawa? aku masih punya teman satu lagi, jarang banget sarapan"

Jika Renjun mendengar ini, maka dia akan mengutuk Haechan.

"Teman kamu yang numpahin minuman ke seragam Jisung?"

Haechan mengangguk ragu. Jaemin dan Jeno hanya saling pandang.

"Yaudah, Nih" Irene menyodorkan kotaknya pada Haechan. "Sekalian, bilangin makasih udah laundry bajunya Jisung, ya!" sambung Irene.

"Iya. Makasih bunda"

"Sama-sama, Chan. yaudah, kalian berangkat gih"

Mereka pamit.

"Jisung, dengerin bunda. Kalau ada apa-apa disekolah kamu, bilang sama bunda. Kamu nggak usah takut, kamu anak bunda satu-satunya. Bunda nggak mau ada hal buruk terjadi sama kamu"

Jisung merasa sangat buruk sekarang karena sudah membohongi Irene.

"Jisung, kamu... dengerin bunda kan?"

Jisung tersentak karena melamun, dan mengangguk mengiyakan. "Iya, bunda"

Irene memeluk Jisung sebentar, dan mengacak rambut anaknya itu.

"Kamu hati-hati"

Jisung mengangguk dan merapikan kembali rambutnya, Irene jadi gemas sendiri.

"Bunda, makasih bekalnya" Kata Jeno.

"Iya, sama-sama. Kamu hati-hati nyetirnya, Jen"

"Iya, Siap bunda"

Jeno pergi dulu menuju mobilnya diikuti oleh Haechan.

"Jaemin. bunda... beneran titip Jisung, ya?!"

Jaemin mengangguk. walau dalam hati terus meminta maaf karena sudah gagal menjaga Jisung dan telah membohonginya kemarin.

SeparatelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang