22. HE LIE

493 59 20
                                    

💚💚HAPPY READING💚💚

(Cantik banget bulannya, hasil pict renjun nih😭)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Cantik banget bulannya, hasil pict renjun nih😭)

(Ps. Jangan lupa dengerin highlight album winternyaa mereka. Aslii sihh aku suka banget😭)

Chenle tiba-tiba terbangun begitu saja, terdiam untuk beberapa saat dan mencari ponselnya. Chenle tidak menemukan ponselnya diatas nakas, lalu kemana perginya?

Chenle baru ingat belum mengeluarkannya dari dalam tasnya. Baru ingin turun dari tempatnya tidurnya, Chenle terdiam lagi karena mendengar suara seseorang.

"Iya, saya baru sampai di seoul. Baik, hubungi saja jika ada masalah"

Chenle tau itu suara, Junmyeon.

Chenle bergegas keluar dari kamarnya untuk menemui Junmyeon.

Ingat, Le. Jangan keluarin emosi apapun. Tetap jadi anak baik.

Chenle membuka pintu kamarnya.

"Papa"

Junmyeon menoleh setelah memasukkan ponselnya ke dalam kantung celananya.

"Eh, kamu udah bangun ternyata."

"Papa dari tadi nyampenya?"

"Sejam yang lalu, mungkin?"

"Tumben papa gak bangunin aku"

Saat ini mereka sedang menuruni tangga untuk duduk di bawah.

"Kamu kelihatan capek banget"

Chenle mengangguk, berbelok ke arah dapur untuk mengambil air. Junmyeon duduk di sofa, mengambil kembali ponselnya dan mengecek apakah ada hal yang penting.

Chenle kembali, duduk di samping Junmyeon.

"Kamu ngapain ke busan, Le?" Kata Junmyeon tanpa menoleh.

"Ngelayat, neneknya teman aku meninggal. Lagipula bukan hanya aku, teman-teman Kak Renjun juga ada disana"

"Terus Renjun dimana sekarang?"

Chenle mendecih dalam hati, padahal Junmyeon pasti tahu semua apa yang di lakukan mereka berdua.

"Gangnam, Kak Renjun sama Kak Jeno terpilih buat nyambut tamu dari LN dan Sidney"

Junmyeon mengangguk, "Papa dengar, kamu habis ngerjain anak baru lagi?"

Tuhkan.

"Iya, tapi kita udah baikan"

Chenle bohong, tapi itu yang terbaik. Mana pernah Chenle minta maaf pada Jisung? Gengsinya benar-benar tinggi.

"Syukur kalau gitu. Mau makan malam sama papa?"

SeparatelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang