25. CHENJI FINALLY KNOW EACH OTHER

317 43 14
                                    

Mereka sudah sampai 15 menit yang lalu, saat tiba Irene meminta untuk mereka beristirahat dulu. Mereka pun menyetujui permintaan Irene, dan saat ini pun mereka sedang tertidur pulas, ads yang tidur di lantai pertama dan ada juga di lantai dua.

Shin Hye yang kebetulan mendengar kedatangan Irene, buru-buru pulang dari toko dan menghampiri Irene.

"Kamu kok pulang cepat banget, Ren? Terus anak-anak ada dimana?" Tanya Shin Hye begitu datang dan duduk di ruang tamu.

Irene ikut duduk di sebelah Shin Hye.

"Anak-anak lagi tidur, aku suruh istirahat dulu sebelum balik rumah masing-masing. Aku lagi bingung banget, Kak."

"Bingung kenapa, Ren?"

"Ternyata adik dari Bu Heesang gak sebaik yang aku kira."

"Maksudnya gimana, Ren?"

"Tadinya aku mau nginap seminggu, biar semua prosesinya di lengkapi dulu kan. Tapi, aku gak nyangka ternyata adik dari Bu Heesang gak baik sama Jaemin dan Jaehyun. Adik Bu Heesang hanya bisa mencela Jaemin dan Jaehyun, jadi aku putuskan untuk pulang saja hari ini. Lalu, sebelum pulang yang bikin aku kaget, ternyata rumah Bu Heesang sudah diwariskan untuk adiknya."

"Apa? Kok bisa, Ren? Gak mungkin Bu Heesang ngewarisin rumah itu untuk adiknya, Bu Heesang masih punya cucu."

"Itu dia, Kak. Masalahnya di surat wasiat itu ada cap dari Bu Heesang sendiri. Otomatis itu benar, kan?"

"Tapi rasanya tetap gak mungkin deh, Ren. Atau barangkali ada pihak ketiga yang melihat atau mendengar saat Bu Heesang mewariskan rumah itu? Biar keasliannya tuh lebih akurat lagi, Ren."

"Mungkin ada, nanti aku coba tanyain lagi sama anaknya. Aku beneran gak tega sama Jaemin dan Jaehyun, soalnya adik Bu Heesang udah nyuruh mengosongkan rumah itu."

"Aneh banget tau nggak, Ren? Tiba-tiba banget, apa mungkin kecelakaan itu juga dibuat-buat?"

"Hush, jangan sembarangan, Kak. Beritanya juga masuk tv nasional, kan? Pelakunya juga udah di tahan. Jadi gak mungkin kalau itu di buat-buat, rekaman dari camera dashbord pun memperlihatkan kalau tidak ada unsur kesengajaan."

"Iya, sih, Ren. Jadi rencana kamu bagaimana?"

"Aku mau mastiin dulu sama anaknya, terus setelah itu baru aku rencanain yang selanjutnya."

"Oh, yaudah. Kalau butuh bantuan, aku sama Min Ho siap bantuin kamu."

"Iya, makasih ya, Kak. Ohiya, Kak Shin Hye mau bantuin aku masak?"

"Kamu istirahat aja, kamu juga pasti capek, kan? Biar aku yang masak. Bentar lagi Joy pulang, biar dia yang bantu."

"Tapi, Kak—"

"Udah, sana. Biar aku yang urus, aku jamin bakal selesai sebelum anak-anak bangun."

Irene tersenyum, "Makasih banyak, Kak Shin Hye."

🐥🐥🐥🐥

Hari ini Renjun dan Jeno hanya punya satu kelas, seharusnya ada Pak Yixing yang mengajar di kelasnya, tapi sayangnya karena beberapa temannya pergi ke Busan dalam rangka turut berduka, jadi Pak Yixing meliburkan. Kelas di pindahkan besok siang, untuk itu Renjun dan Jeno hanya punya satu kelas yang berbeda.

Renjun melirik jam tangannya, sudah waktunya untuk pulang. Renjun melakukan peregangan terlebih dahulu karena sudah terlalu lama duduk memeriksa proposal beberapa organisasi.

Renjun mengambil tasnya, dan berjalan keluar dari ruangan. Renjun sudah janjian dengan Jeno ke kantin dulu sebelum pulang.

Renjun memainkan ponselnya, membaca pesan dari grup kelasnya yang ternyata sudah sampai di Seoul.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SeparatelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang