20. MISSION

325 39 42
                                    

💚💚HAPPY READING💚💚

Irene dan Jisung membawa Jaemin ke kamar, Jaemin pasti kelelahan dan tertidur dengan pulas. Bagaimanapun Jaemin menangis selama 3 jam sembari memeluk peti neneknya. Irene tidak bisa apa-apa, selain membiarkan Jaemin merayakan kesedihannya.

Irene harus menjemput Jaehyun di stasiun, karena pesawatnya delay beberapa jam membuat Jaehyun terlambat untuk sampai di busan.

"Jisung, bunda titip Jaemin ya? Bunda mau jemput Kak Jaehyun dulu"

Jisung mengangguk, "Iya, bunda."

Irene keluar dari kamar menyisakan Jisung dan Jaemin yang tengah tertidur. Jisung memperhatikan Jaemin, hatinya juga ikut kacau melihat Jaemin menangis dan meraung meminta neneknya kembali. Jisung menyelimuti Jaemin, mengambil ponselnya dari dalam tas, ada banyak notifikasi dari Haechan dan Jeno.

Jisung mulai menghubungi Haechan.

"Ji, Jaemin bagaimana?"

Belum sempat Jisung mengatakan halo, Haechan sudah menyambarnya dengan pertanyaan.

"Kak Jaemin baru aja tidur, kelelahan habis nangis"

"Syukurlah kalau gitu. Gue takut Jaemin bakal ngelakuin macem-macem."

"Kak Haechan jangan khawatir, aku sama bunda bakal jagain Kak Jaemin"

"Iya, gue tau itu. Ntar gue bakal nyusul kalian ke busan sama teman-teman yang lain. Gue nggak tenang kalau belum liat Jaemin langsung"

"Oh yaudah, nanti aku bilang sama bunda"

"Iya. Lo baik-baik, ya. Tunggu gue nyusul"

Jisung hanya mengangguk, mematikan sambungan telponnya dan memilih untuk duduk di tepi ranjang. Jisung melirik jam yang berada diata nakas.

Pukul 6 pagi.

Jisung membuka sedikit tirai jendela, dilihatnya beberapa orang masih berada di teras. Jisung juga melihat saudari dari neneknya Jaemin, masih mengobrol dengan seseorang yang sudah jelas Jisung tidak tau dia siapa. Tapi pembicarannya sepertinya cukup serius. Jisung memilih untuk menghiraukannya, kembali menatap ponselnya dan menghubungi Jeno yang sedari tadi juga penasaran bagaimana keadaan Jaemin.

"Halo Kak Jeno?"

"Halo, Jisung. Gimana keadaan Jaemin?"

"Sekarang udah lebih baik, Kak Jaemin baru aja tidur"

"Ah, syukurlah. Titip Jaemin ya, Sung? Semoga aja gue bisa ikut Haechan ke busan nanti"

"Iya, Kak. Tapi Kak Jeno gak usah maksain, kalau emang gak bisa gapapa. Lagipula Bibi Yoona masih dirumah sakit kan?"

"Iya sih. Mama udah baikan kok, yaudah liat nanti aja ya"

"Iya, kak"

Panggilan di putus begitu saja oleh Jeno.

Jisung beralih ke grup chat bersama Seonho dan Jinwoo. Jisung mengetikkan sesuatu di room chat.

Me:
Beberapa hari kedepan aku nggak bisa masuk kelas, soalnya nenek aku dibusan meninggal. tolong di izinin ya.

Tidak ada satupun yang membalas, mungkin karena Jisung mengirimkan chatnya sangat pagi. Jisung kembali menatap Jaemin dengan sendu, wajah kelelahan dan sembab tercetak jelas di wajah Jaemin. Jisung tidak pernah membayangkan jika kehilangan orang satu-satunya yang ada di hidupnya, mungkin ia akan sama hancurnya seperti Jaemin.

SeparatelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang