23. TRUTH

252 40 16
                                    

Chenle turun kebawah, rumahnya selalu sepi seperti biasa. Hanya ada pelayan yang beberapa kali mondar-mandir membersihkan hiasan.

Chenle tidak menemukan Junmyeon diruang makan.

"Papa udah berangkat ya?"

Pelayan itu menunduk, lalu mengangguk.

"Iya, Tuan Muda"

Chenle hanya ber'oh' ria. Lalu duduk di meja makan dan mulai menikmati sarapannya. Kalau makan seorang diri, kesepiannya sangat berasa. Chenle baru membaca pesan yang di kirimkan Renjun semalam.

Chenle tidak menghabiskan makanannya, beranjak dari ruang makan dan mengambil tasnya lalu berjalan keluar dari rumahnya.

"Saya ingin berangkat sendiri" Katanya pada sang sopir.

"Tapi, kalau Tuan Besar marah bag-"

"Saya akan bilang sama papa"

"Tapi-"

"Kan udah saya bilang!"

Chenle kesal, meninggalkan sopirnya yang terdiam tanpa mengatakan apapun. Penjaga rumahnya membukakan gerbang tanpa di minta. Chenle keluar dengan raut wajah yang masih kesal.

Chenle harus berjalan sejauh 1 km untuk sampai di halte bus, Ini kali pertama Chenle berjalan kaki. Belum juga 500 m Chenle berjalan, napasnya sudah tersengal-sengal.

"Apa Kak Renjun setiap hari berjalan sejauh ini? Ha! Yang benar saja!"

Sepanjang jalan Chenle tidak berhenti menggerutu, apalagi saat naik bus dengan berdesak-desakan. Ini pertama kalinya, namun sangat menyiksa. Chenle tidak biasa dengan semua ini, tapi Chenle melakukannya dengan tekad yang bulat jadi dia harus menjalaninya walaupun tetap misuh-misuh.

Untungnya saat naik, Chenle kebagian tempat duduk jadi tidak perlu berdiri dan berdempetan dengan orang-orang. Chenle menatap ponselnya, tidak ada panggilan maupun pesan, jadi Chenle kembali menyimpan ponselnya di saku.

Semalam Min Kyu berhasil mengorek informasi dari Seonho, katanya Jisung punya toko roti yang cukup terkenal dengan nama Rechenji's Bakery. Chenle berhasil mendapatkan alamatnya melalui google maps. Untuk itulah hari ini Chenle akan datang langsung mengecek kebenarannya sebelum berangkat ke sekolah.

Chenle melirik orang-orang yang ada di dalam bus, mereka terlihat nyaman. Chenle jadi bertanya-tanya, apakah hanya dia yang tidak nyaman di dalam bus? Namun, walaupun Chenle merasa tidak nyaman, ternyata tidak seburuk itu.

Chenle harus membuktikan bahwa dirinya bisa mandiri, selama ini Chenle terus bergantung pada Junmyeon. Bahkan hal kecil pun, Chenle akan menyuruh para pelayannya. Tapi kali, Chenle akan menyelesaikannya sendiri.

Tibalah Chenle untuk turun di halte, menurut google maps Chenle harus berjalan kaki sekitar 2-3 kilo meter baru tiba di Rechenji's Bakery. Chenle harus melakukannya, dan untung saja masih pagi. Kalau tidak, Chenle akan kesusahan berjalan di bawah terik matahari.

🐥🐥🐥🐥

Irene telah membereskan barang-barang yang telah di pakai semalam, dan juga membereskan barang Jisung dan Jaemin. Hari ini, Irene memutuskan untuk langsung kembali ke Seoul. Irene tidak ingin lagi mendengar saudara Bu Heesang menjelekkan Jaemin dan juga Jaehyun.

"Bun, kita beneran balik hari ini?" Suara Jaemin membuat Irene menoleh.

"Iya, maafin bunda ya. Harusnya kita balik beberapa hari lagi, bunda tahu kamu juga masih pengin disini. Tapi, bunda nggak bisa dengar saudari nenek, menghina kamu dan Jaehyun."

SeparatelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang