10

697 112 11
                                    











"Mengapa kamu melakukan itu?"

Menarik sebuah kursi kayu dan memposisikan nya tepat disisi kanan ranjang. Haruto bertanya. Menatap wajah cantik Junkyu dari samping.

Dalam hati, Haruto tak henti-hentinya melontarkan kata pujian akan kencantikan sosok Junkyu .

Junkyu terlihat menghela nafasnya berat, kedua maniknya menatap kosong kearah depan.
Termenung dalam pikiran berkecamuk, lantas setelah beberapa menit terdiam Junkyu tertawa.

Tawa yang begitu sarat akan kepedihan dan kesedihan.

"Entahlah" Ucapnya linglung, setelah menghentikan tawanya, Junkyu menoleh ke arah Haruto.

"Saat itu , Aku hanya berpikir-

Menghilang  dari Dunia ini , mungkin akan lebih baik .
Aku tidak akan membuat Ayah dan Ibuku malu lagi.
Dan mungkin juga semua orang akan bahagia dengan kepergianku.

Aku hanya pembawa kesialan, tak berguna hanya membuat nama keluarga malu saja"

Entah sadar atau tidak, kedua tangan Haruto kini terkepal begitu kuat.

Mendengar dan melihat bagaimana ekspresi sedih dalam setiap penuturan katanya yang sarat akan keputusan an .

Junkyu....

Itu___ benar-benar mampu membuat seorang Watanabe Haruto murka, marah.

Belum pernah rasanya Haruto merasa semarah ini sebelumnya kepada seseorang, orang asing pula. Yang wajahnya saja tidak pernah sama sekali dia lihat. Sebelum ini.

Lagi, Haruto bertanya dalam hati.

Ada apa denganku?



"Melakukan percobaan bunuh diri itu tidaklah benar.
Kamu pikir dengan melakukan itu semua masalahmu akan selesai?" Haruto menghela nafasnya lelah. Melipat tangan didepan dada. Di tatapnya Junkyu datar, yang kini tengah menunduk dalam.

"Coba kamu pikirkan baik-baik. Kamu masih terlalu muda , tidakkah kamu ingin meraih impian dan cita-citamu kelak?"

Haruto berujar halus dan lembut. Walau ekspresi wajahnya tak berubah -datar.
Tersirat amarah dan Dendam (?)yang entah Haruto tujukan untuk siapa_____lihatlah urat-urat yang terlihat mencuat itu . Haruto benar-benar tengah mati-mati an menahan emosinya yang seakan -akan ingin meledak kapan saja.

Junkyu terdiam, nampak termenung.

Memikirkan semua yang Haruto katakan tadi.

Jika di pikir-pikir kembali.

Apa yang Haruto katakan tadi memang benar adanya. Usianya masihlah terlalu muda- impian dan cita-cita nya masihlah belum bisa dia raih.
Dan walau saat ini dia cacat, seharunya dia tidak menjadikan itu sebagai penghalang nya bukan?

Pasti ada jalan di setiap cobaan yang di berikan oleh Tuhan.

Dan Junkyu meruntuki-  menyesali semua tindakan yang telah beberpa jam lalu dia lakukan.

Pikirannya terbuka. Kesadaran dan kepercayaan dirinya kembali.


"Haruto!, bisakah kamu mengantarku pulang?"




Next Alurnya masih mundur ya

Ribet gak sih? 

Ngebingungin gak sih?




GONE{Harukyu Ft Yoonbin}☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang