"Junkyu ~ah, setelah ini mari hidup dengan baik lagi.
Bersamaku_kita.
Jadi berjanjilah untuk berjuang, aku dan yang lainnya akan menunggumu.
Akan ku genggam tanganmu seperti ini, memberikanmu ke-bahagia yang melimpah yang tak pernah kau dapat kan d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
___
"Berita kepulanganmu langsung menjadi Trending topik" Jaehyun terkekeh seraya memperlihatkan layar ponselnya ke arah Jinhwan yang terduduk termenung di sebrang nya.
"Apa 'Dia'baik-baik saja?"
Berhenti terkekeh, Jaehyun lantas menegakkan tubuhnya mengubah mimik wajahnya menjadi lebih serius.
"Ya, dia baik" Jaehyun mendesah. Mata tajamnya menerawang jauh mengingat pertemuannya dengan 'Dia' Junkyu, Di acara penyambutan kepulangan 'Boss' Barunya tempat dimana kini dia berkerja sebagai salah satu Dokter bedah.- WNB Hospital-
Tersenyum begitu lebar, menatap penuh cinta kearah sosok pemuda gagah nanti tampan yang Jaehyun ketahui merupakan putra tunggal dari pemilik Rumah sakit tempatnya berkerja. Mata yang menurut Jaehyun cantik itu berbinar begitu terang.Tak seperti dulu ketika Dia pertama kali bertemu dengan pemuda itu. Kim Junkyu.
Mata itu dulu selalu tampak redup tak bernyawa, walau bibir itu selalu tersenyum tapi Jaehyun tahu itu bukanlah senyum kebahagian.
Terdapat luka dan ..
Huf~
Jaehyun menghela nafasnya gusar, dia tidak tau harus bagaimana lagi mengartikan tentang semua yang dia amati tentang Junkyu yang dahulu.
Satu yang bisa Jaehyun ungkapkan , pemuda itu tidak baik-baik saja. Dulu.
Dan sekarang?!
Jaehyun mengembangkan senyum tipisnya dan menatap kearah Sang Sahabat yang kini menatapnya dengan tatapan sayu, putus asa(?).
"Dia begitu bahagia, Itu yang ku lihat terakhir kali saat melihatnya menyematkan cincin pertunangan nya di jari pemuda itu, Watanabe Haruto"
Termenung, Jinhwan sedikit menundukan kepalanya, Ada perasaan lega dan juga kecewa di dalam dirinya.
Lega, karna adiknya sudah bahagia dengan kehidupannya saat ini.
Dan kecewa , karna bukan dia dan keluarganya lah yang membuat Junkyu Bahagia.
"Syukurlah" Jaehyun menghentikan gerakan nya yang hendak menyesap Cooffe hitamnya, meletakknya kembali ketempat semula. Alis Jaehyun menukik tajam . Merasa tak puas dengan respon yang Jinhwan berikan.
"'Syukurlah'? Hanya itu ?"
Jinhwan mengangguk ragu, menatap kearah lain.
Jaehyun kembali menghela nafas" Tidak ingin bertemu dengan Junkyu? "
Menoleh, Jinhwan kemudian menggeleng lemah "Aku tidak pantas ,Terlalu banyak luka yang kami torehkan padanya. Kurasa Junkyu pasti tidak ingin bertemu lagi dengan orang-orang seperti kami yang sudah banyak membuat dia terluka "
