Kim Minju

909 100 3
                                    

Kim Minju.

Jika seseorang bertanya siapa itu Minju, mungkin Yuri bisa bercerita panjang lebar tentang sahabatnya, yang kebetulan adalah murid paling populer di SMA Nusa Bangsa.

Gadis berparas cantik dan mempunyai postur tubuh tinggi juga langsing, bisa membuat siapa saja menoleh untuk sekedar memandangnya.

Di tambah Minju adalah siswi yang aktif di kegiatan Sekolah, hampir setiap hari ia melewati lapangan sekolah untuk menyebrang ke Gedung 1 dan Gedung 3 atau berjalan di lorong Sekolah dengan rekan-rekan OSIS-nya. Juga di tiap acara Sekolah, Minju selalu ikut ambil bagian untuk jadi salah satu panitia.

Terkenal ramah, baik, pintar dan juga sopan. Siapa yang tidak jatuh hati padanya?

Bahkan Guru-guru tak pernah habis-habisnya untuk memuji seorang Kim Minju. Selalu membawa nama Minju untuk dijadikan contoh siswa teladan, tak pernah ketinggalan untuk mengikut sertakan nama Minju di dalam Pidato Upacara atau bahkan sekedar basa-basi dengan siswa lainnya.

Nama itu begitu dikenal oleh orang banyak, Kim Minju.

Yuri sebenarnya gak pernah ambil pusing tentang Kim Minju dan para pemuja dan pemujinya, tapi dia merasa sedikit aneh karena bagaimana pun juga Kim Minju adalah teman masa kecilnya hingga sekarang.

Dibilang dekat dan akrab, sudah tentu. Mereka tumbuh dan besar bersama, Yuri juga kenal baik dengan keluarga Minju. Sama halnya dengan Minju yang juga akrab dengan keluarganya.

Yuri adalah satu-satunya orang yang bisa dibilang mengetahui sosok Kim Minju yang sebenarnya. Beruntung, ia tidak pernah angkat bicara mengenai keakrabannya atau menggunakan ke-populeran Kim Minju untuk dikenal oleh yang lain.

Minju juga tidak terlalu sering menyapanya, sesekali mereka berpas-pasan di lorong sekolah dan saling bertukar senyum, which is very normal. Mengetahui Minju adalah sosok yang terkenal ramah.

"Minju kemana? Ini bentar lagi ada rapat OSIS kok dia malah ngilang?"

Samar Yuri mendengar salah satu anak OSIS yang terlihat begitu gelisah mencari keberadaan Minju, ia melirik ke jam tangannya, pukul 3 sore dan waktu belajar juga sudah berakhir.

"Coba hubungin dia lagi."

"Enggak di angkat, gak di bales."

"Yaudah lah nanti dia juga dateng, mustahil kalau dia gak dateng."

Yuri membalikan tubuhnya, menunggu dua anak OSIS itu pergi dari lorong Sekolah. Dengan cepat langkah kakinya menuju ke sudut Sekolah, mendekati sebuah ruangan yang terletak di paling ujung juga jarang di datangi oleh murid-murid.

Ya beberapa gosip sering simpang siur tentang tempat itu, ada beberapa yang bilang tempat itu berhantu dan sebagainya. Gosip yang paling heboh dan bikin banyak murid males untuk ke tempat ini, gosip mengenai suicide yang pernah terjadi beberapa tahun lalu.

Kalau kata Kakak Kelas yang sudah lulus, dulu tempat itu adalah Kantin. Cuman karena lokasinya yang emang terlalu ada di pojok dan gak begitu luas, di tambah mereka harus keluar masuk lewat satu pintu yang ukurannya gak begitu besar, banyak banget yang protes.

Tempatnya juga bisa dibilang gelap karena terhalang tembok-tembok Sekolah dan sinar matahari tidak bisa masuk.

Baru saja Yuri mendorong pintu itu, ia sudah disapa dengan bunyi yang menusuk telinga karena pintu ini sudah tua dan berkarat. Tapi Yuri sepertinya sudah terbiasa, ia dengan santai masuk ke dalam dan matanya memandangi gadis yang membelakanginya.

Tanpa ia tegur atau sapa, Yuri sudah tahu siapa itu. Rambut hitam legam panjang dan postur tubuh yang tegap, duduk di atas kerangka kayu yang terlihat kotor dan hanya berlapiskan kardus bekas.

DINAMIKA | MINYUL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang