Ulangan kenaikan kelas sudah berakhir, kini menyisakan tahun terakhir mereka untuk duduk di bangku SMA. Yuri mengayunkan satu kaki yang terlipat di atas pahanya, menatap ke arah lapangan dimana para murid-murid bersorak riuh mengikuti acara Classmeet.
Minju sudah di sibukan mengenai acara itu jauh-jauh hari dan rasanya Yuri ingin mengumpat kesal karena ia hanya bisa bertemu dengan Minju sebentar saja. Matanya menangkap Minju yang berdiri di pinggir lapangan dengan beberapa rekan OSIS-nya, mereka menggunakan kaus berwarna hitam sebagai tanda kepanitiaan.
Mungkin karena memang cuaca sedang panas juga acara yang berada di outdoor, Yuri menyadari bahwa Minju menggulung kedua bagian lengan kaus yang dikenakannya tersebut. Ia sedikit kaget saat pertama kali melihatnya, mengingat luka lebam Minju seminggu yang lalu masih terlihat dengan jelas. Tapi nampaknya luka itu sudah benar-benar menghilang, menyisakan kulit putih mulus Minju yang terekspos begitu saja.
Kali ini Yuri benar-benar mengumpat dari tempat duduknya "Fuck!" saat melihat salah satu anggota Panitia laki-laki merangkul Minju dan menariknya mendekat."Oh hey, Yuri!" Kaget, Yuri secara cepat menoleh dan melihat Kakak kelas menghampirinya. Chaewon, mantan Ketua OSIS yang gak kalah terkenalnya dengan Minju. "Woah, you okay?" sahutnya.
Tangan Chaewon menunjuk botol minuman yang tidak berbentuk lagi di genggaman Yuri, sebelum ia duduk di sampingnya dengan santai.
Seharusnya anak Kelas 3 udah gak ada disini, karena pengumuman kelulusan sudah 2 bulan yang lalu di umumkan.
Tapi Yuri tau bagaimana harus berakting layaknya anak baik, ia tersenyum dan menyapa Chaewon "Aku kira Kakak gak bakal dateng, soalnya banyak yang bilang Kakak sibuk persiapan masuk Univ."
"Ya dateng lah, kalau acara gini doang gak masalah kali, dek. Lagian bosen, di rumah terus." Ucapnya sembari mengacak-acak rambut Yuri.
Dia memang cukup akrab dengan Chaewon, hampir sama seperti Minju, lagipula Chaewon termasuk Kakak Kelas yang asik dan bukan tipe yang nyebelin. Gampang berbaur sama siapa aja, benar-benar primadona Sekolah sebelum semua beralih memuja-muji Minju.
"Gimana ulangannya? Kamu gak ikutan lomba?" Tanya Chaewon menyambung obrolan mereka, setelah Yuri merengek karena rambutnya yang berantakan."Ulangan ya gitu, gak ah males. Panas." Dengan nada kesal juga bibir yang di majukan, tangan yang sibuk merapihkan rambutnya, Yuri menjawab.
Chaewon tertawa pelan melihatnya dan membantu Yuri untuk merapihkan rambutnya.
"Kamu beda banget ya sama Minju, dia aktif banget dari kelas satu kalau kamu keliatannya santai-santai aja." Secara tidak langsung Chaewon menunjuk ke arah Minju menggunakan tangannya, Yuri kemudian melihat Minju yang masih di rangkul oleh teman laki-lakinya tersebut.
That bitch.
"Kalian berdua deket kan?" Chaewon secara tiba-tiba bertanya, membuat perhatian Yuri teralihkan sepenuhnya pada gadis yang duduk di sampingnya.
"Biasa aja." Balasnya singkat.
"Soalnya Kakak kadang liat kamu diboncengin sama Minju, pake vespa putihnya itu lho."Yuri bohong kalau ia tidak merasa sedikit cemas atau kaget mendengar Chaewon mengatakan itu, walaupun jika di lihat-lihat, itu bukan masalah yang besar dan termasuk biasa aja.
"Terus Kakak baru sadar, waktu MOS kalian dateng pake seragam SMP yang sama dan waktu itu juga kalian gandengan terus. Minju waktu dia daftarin diri untuk jadi OSIS, sempat rekomendasi kamu juga." Sambung Chaewon dengan santai.
Yuri mencoba menduga-duga apa yang sebenarnya ingin dikatakan oleh Chaewon, kata-katanya terdengar sedikit ambigu. Ia mulai merasa risih tapi Yuri mencoba tenang, berusaha untuk tetap stay positive. Sesekali pandangannya teralih pada Minju yang kini juga menatapnya, cowok itu sudah menyingkir dari Minju.
KAMU SEDANG MEMBACA
DINAMIKA | MINYUL
Teen FictionJo Yuri - "Gue pengen narik lo keluar dari lubang masalah ini." Kim Minju - "Gue pengen kita berdua bahagia." Sepenggal cerita dari hubungan yang terbentuk di antara dua remaja dengan rahasia dan kisah kelam mereka. Tertutup rapih di balik topeng...