The trouble.

474 76 5
                                    

"Kak ada masalah."

Baru saja Minju turun dari vespa putih miliknya ia sudah di hampiri oleh adik kelas yang ia sering temui di ruang OSIS, salah satu anggota OSIS.

Wajahnya panik dan Minju mulai merasa tidak enak, dengan cepat ia mengambil tasnya.

Mereka berjalan menuju lorong Sekolah dan melihat begitu banyak murid yang keluar dari kelas, membicarakan sesuatu tentang 'Pak Kepsek' samar ia juga mendengar 'Pak Kepsek marah banget.'

"Kenapa? Masalah apa?" Tanyanya dengan tergesa, ia di arahkan menuju ke sudut Sekolah dan rasanya keringat dingin mulai membasahi keningnya.

"Pak Kepsek mergokin anak kelas 12, anak IPA lagi ngerokok di Kantin bekas." Ucap Wonyoung menjelaskan, anggota OSIS itu terdiam sejenak dan menatap Minju.

Minju yang mendengar itu segera berlari dengan cepat meninggalkan Wonyoung, mengabaikan panggilan Wonyoung yang terdengar bingung.

Yang ada di kepala Minju saat ini adalah Yuri.

Sudah jelas yang mereka perbincangkan tadi itu Yuri, tapi kenapa Kepala Sekolah bisa mergokin Yuri dan juga Yuri gak merokok.

Bahkan Minju tau betul betapa Yuri gak suka dengan rasa pahit dan aneh dari rokok, Yuri cuman suka melihat asap putih dari rokok.

"Kamu tau gak disini itu dilarang merokok! Gak ada murid yang boleh merokok di area Sekolah!!!" Teriakan Pak Kepala Sekolah terdengar begitu jelas, saat Minju berdiri di depan pintu Kantin yang sudah tua itu.

Matanya melihat Yuri yang menundukan kepalanya dengan mengigiti bibirnya, satu kebiasaan buruk Yuri yang gak bisa dihilangkan ketika ia merasa panik atau ketakutan.

"Tapi-"

"Udah jangan alasan lagi, ini punya kamu kan!?" Kepala Sekolah mengambil sepucuk rokok yang sangat dikenali Minju, itu rokoknya, kemarin sore ia sempat datang kesini hanya untuk merokok sebelum pulang dan ia sendiri.

Bodohnya ia meninggalkan bekas rokok begitu saja, tanpa memberi tahu Pak Wardiman atau apapun. Juga Yuri gak ada di sana untuk sekedar mengingatkan.

Sesaat Minju ingin melangkahkan kakinya, tiba-tiba ia mendengar suara Yuri.

"Iya itu punya saya. Pak, ngerokok itu gak dosa dan saya juga ngerokok jauh dari murid-murid yang lain. Gak akan ada yang terpengaruhi. Bapak juga ngerokok kan? Jadi apa salahnya?"

Rasanya Minju ingin mengoceh kenapa Yuri harus berlagak seperti ini, di saat Pak Kepala Sekolah sedang naik pitam.

"Kok kamu malah ngelawan!?" Bentak sang Kepala Sekolah dan Minju dengan terburu masuk, memposisikan dirinya di antara Yuri juga Kepala Sekolah. Menghindari jika Pak Kepala sekolah ini bertindak di luar dugaan.

"Pak, Bapak tenang dulu. Saya yang akan urusin ini, nanti saya akan hubungin Guru BK." Ia melirik ke arah Yuri yang mendengus kesal.

Minju sebenarnya sedikit bingung kenapa Yuri harus berbohong kalau dia yang merokok.

Padahal bukan urusannya akan lebih cepat selesai kalau Yuri mengaku yang sebenarnya?

"Anak ini kurang ajar, sudah dikasih tau yang benar malah ngeyel! Nak, Minju kamu jangan mau bergaul sama anak kayak dia."
Oceh Pak Kepala Sekolah dengan suara yang lantang, Minju menoleh ke arah beberapa murid yang masih melongok untuk menyaksikan apa yang terjadi.

Sebelum akhirnya bel berbunyi menandakan waktu belajar yang segera di mulai, tapi tampaknya Minju masih harus berkutat dengan Kepala Sekolahnya. Murid-murid itu pun perlahan bubar menyisakan mereka bertiga yang ada di dalam Kantin bekas itu.

DINAMIKA | MINYUL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang