cw : kissing
Harum sebuah masakan dan juga suara dua orang yang tengah mengobrol menyapa Minju, obrolan yang terdengar begitu ringan dan diselingi oleh tawa kecil.
Minju terdiam, ini membuatnya deja vu, ia seperti dibawa ke masa lalunya. Dimana saat ia kecil, sering sekali ia terbangun dan mendengar kedua orang tuanya tengah mengobrol juga suara Kakaknya.
"You awake?"
Sebuah suara mengagetkan Minju, ia menolehkan kepalanya dan melihat seorang gadis yang tak ia kenali berdiri di ambang pintu.
Rambut hitam legam dan panjang, juga tangan yang terlipat di depan dada.
Membuat Minju tersadar bahwa ia tidak sedang berada di rumahnya sendiri atau pun di apartemen Yuri.
Baru menyadari dengan seluruh interior ruangan yang terasa berbeda dan tak familiar, Minju dengan tergesa mencoba meraih apapun yang ada di sekitarnya dan bangkit dari tempat tidur.
Ia melihat ke seluruh arah mencoba menemukan ponselnya.
Melihat Minju yang nampak panik sepertinya membuat gadis yang berada di dekat pintu itu sadar dengan apa yang telah ia perbuat. Memutuskan untuk meninggalkan ruangan itu dan membuat Minju sedikit lega akan kepergiannya.
"Minju...."
Terkesiap mendengar namanya dipanggil seluruh tubuhnya terasa kaku, Minju kemudian merasakan nafasnya tercekat ketika ia melihat sosok yang ia kenali.
"Kak," Sahut Minju.Gadis itu menghampirinya dengan gadis yang satunya lagi mengikuti, Minju hanya bisa terdiam saat tangan gadis yang ia panggil "Kak" itu mengusap lembut puncak kepalanya.
Secara refleks, Minju menepis tangan itu menjauh darinya. Sadar akan siapa yang tengah ia ajak bicara, kali ini ia bukan takut, sepertinya rasa takut itu sirna ketika secara santai gadis itu memanggil nama Minju dan berada dihadapannya.
"Jadi lo beneran dateng semalem?" Ujar Minju dengan nada yang dingin.
Kakinya melangkah untuk memperbesar jarak diantara ia dan gadis itu."Lo gak inget?"
Nada bicara gadis itu khawatir, ditambah dengan tatapan yang ia berikan pada Minju.
"Gue kira cuman mimpi. Lagian lo kan gak pernah peduli sama gue, jadi ga gue gak ekspetasi apa-apa."
Minju mendengus dan tertawa kecil di akhir kalimatnya, ia tak habis pikir kejadian yang sering kali dibayangkan olehnya. Kini terjadi secara nyata.
Bertemu kembali dengan Kakak kandungnya, sosok yang sudah lama menghilang dan tak pernah bertegur sapa dengannya. Bahkan Minju sudah menganggap bahwa Kakaknya sudah meninggal, hilang ditelan bumi.
Namun kenyataannya, sosok gadis yang ia panggil 'Kakak' itu masih hidup, bernafas dan bergerak secara normal. Bahkan terlihat baik-baik saja, hanya sedikit perubahan yang bisa ia lihat yaitu wajah Kakaknya yang kini nampak lebih dewasa dibandingkan dengan terakhir kali mereka bertemu, entah kapan.
Bahkan Minju sudah tidak bisa mengingatnya."Udah deh, bahasnya nanti lagi. Mending kita sarapan dulu." Ucap gadis itu, berusaha menenangkan Minju.
Tapi sayang sepertinya itu tidak berhasil, Minju mengusap wajahnya dan menghembuskan nafas dengan kasar. Menunjukan bahwa dirinya tengah marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DINAMIKA | MINYUL
Teen FictionJo Yuri - "Gue pengen narik lo keluar dari lubang masalah ini." Kim Minju - "Gue pengen kita berdua bahagia." Sepenggal cerita dari hubungan yang terbentuk di antara dua remaja dengan rahasia dan kisah kelam mereka. Tertutup rapih di balik topeng...