Bab 9

65 4 0
                                    


Bab 9

Indri dan setan perempuan

(Sekitar tahun 2000)

Kami sekeluarga telah berpindah tempat tinggal dari Rumah 9 Hujan , ke rumah baru kami yang terletak sekitar 2 Kilometer dari rumah itu , sejak tahun 1994.

Rumah baru kami ini...,sebenarnya tidak bisa disebut sebagai rumah yang baru. Rumah ini sudah berumur sekitar 30 tahunan ketika kami sekeluarga berpindah tempat tinggal di sana.

Bukan merupakan rumah yang tua atau berukuran besar.

Tapi, beberapa bagian di rumah ini cukup menyimpan misteri dan memiliki "hawa jahat" yang cukup pekat.

Beberapa anggota keluarga saya (Dan beberapa pembantu rumah tangga) mengalami dan melihat "sesuatu" di rumah ini.

Kejadian-kejadian menyeramkan di rumah ini akan saya ceritakan semua di buku ini, dalam beberapa bab yang terpisah.

Cerita yang pertama adalah sebagai berikut.

Pada waktu itu, kakak perempuan saya, Indri, masih berumur sekitar 21 tahun.

Ia sedang berkuliah jurusan Sastra Inggris di satu perguruan tinggi Katolik yang terkenal di kota Surabaya.

Karena kesibukan kuliah dan tugas-tugasnya, kakak saya ini seringkali pulang dari kampus dengan tubuh yang lelah dan pikiran yang penat.

Suatu siang, Indri baru saja sampai di rumah dan Ia langsung mengganti pakaiannya, dan segera berbaring di ranjang, di kamar tidurnya yang gelap.

Hari itu, hujan lebat turun terus menerus dari pagi hari.

Udara di dalam rumah terasa agak dingin dan lembap.

Tidak ada orang lain di rumah.

Para pembantu rumah tangga juga berada di lantai 1.

Kamar tidur Indri berada di lantai 3.

Indri merasa sangat mengantuk dan lelah.

Setelah berpindah-pindah posisi tidur selama beberapa menit, akhirnya Ia tertidur.

Ia bermimpi bertemu dengan suatu sosok perempuan yang berwajah mengerikan dan berukuran tubuh yang tinggi sekali.

Tiba-tiba Ia terbangun.

Ia melihat ada sosok perempuan berbaju warna putih dan bertubuh sangat tinggi, sedang duduk di bagian perutnya.

Rambutnya panjang sekali.

Wajahnya terlihat gelap dan tanpa ekspresi.

Tatapan matanya tajam.

Indri tidak bisa menggerakkan tubuhnya.

Hanya kedua bola matanya saja yang bisa bergerak.

Mulutnya tidak bisa bergerak.

Suaranya tercekat di dalam tenggorokannya.

Tangan sosok itu yang memiliki jari-jari yang panjang, mulai menekan bagian dada Indri.

Nafas Indri menjadi berat dan sesak sekali.

Tiba-tiba, sosok perempuan yang menyeramkan itu mengubah posisi tubuhnya dan sekarang berbaring di atas tubuh Indri.

Wajahnya yang berwarna agak abau-abu, tepat berada di atas wajah Indri.

Tidak ekspresi pada wajah sosok perempuan itu.

Matanya besar sekali.

Hidungnya sangat mancung.

00:44 TENGAH MALAM PERTAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang