Bab 11
Papa saya, saya, Edward dan Roh Nenek saya
(Tahun 2002)
Nenek saya (Ibu dari mama saya) meninggal dunia pada tahun 2002.
Seluruh anggota keluarga saya merasa sangat terpukul dan kehilangan karena kepergiannya.
Nenek saya ini memiliki hubungan yang sangat dekat dengan saya, papa mama saya, saudara-saudara saya semuanya, dan saudara-saudara sepupu saya.
Namun, beberapa dari kami mengalami kejadian yang sangat aneh sejak nenek saya meninggal.
Saya akan menceritakan 2 kejadian dari antara kejadian-kejadian aneh tersebut.
Suatu malam, beberapa bulan setelah meninggalnya nenek saya, papa saya bermimpi bertemu dengan nenek saya.
Di dalam mimpi tersebut, papa saya melihat bahwa nenek saya ini berdiri terus di bagian bawah tangga rumah lama saya.
Ia seperti tidak berani berjalan naik ke atas tangga dan menuju ke kamar tidur kami semua.
Papa saya bertanya kepadanya di dalam mimpi, kenapa kok tidak naik ke atas?
Nenek saya tidak menjawab.
Tiba-tiba, papa saya terbangun dan ingin buang air kecil.
Kamar mandi di dekat kamar tidur papa saya sedang diperbaiki karena ada beberapa bagian lantainya yang bocor.
Papa saya terpaksa berjalan menuruni tangga rumah menuju ke kamar mandi di lantai 1.
Kamar tidur papa saya berada di lantai 3.
Penerangan di lantai 1 sangat gelap.
Papa saya mendengar ada suara langkah-langkah kaki dan suara nenek saya yang sedang bernyanyi dengan suara yang setengah berbisik(Lebih kepada menggumamkan nada-nada lagu yang tidak beraturan suaranya).
Ketika sampai di lantai 1, dekat bagian bawah tangga rumah, papa saya melihat ada sosok nenek saya yang berdiri dengan kepala membungkuk membelakangi papa saya.
Papa saya berusaha memegang bahu nenek saya.
Tetapi, sosok nenek saya itu langsung menghilang.
Papa saya yang merasa aneh dan merinding, segera menuju ke kamar mandi dan buang air kecil.
Sekembalinya dari kamar mandi, papa saya segera menaiki tangga rumah dengan langkah yang agak cepat.
Tiba-tiba, Ia merasa bahwa ada yang mengikutinya dari arah belakang tubuhnya.
Papa saya menoleh ke belakang.
Ia melihat ada sosok nenek saya yang berwajah sangat pucat dan bermata sangat hitam sedang berjalan naik di tangga rumah dan mengikutinya dari belakang.
Sosok nenek saya ini wajahnya tanpa ekspresi dan terpaku memandang wajah papa saya.
Papa saya terdiam dan tidak bisa bergerak.
Sosok nenek saya itu juga terdiam dan tidak bergerak.
Tiba-tiba, sosok nenek saya itu berjalan mundur ke belakang, menuruni tangga rumah, sambil tetap memandangi wajah papa saya tanpa berkedip.
Papa saya segera berlari menaiki tangga rumah dan kembali ke kamar tidurnya.
Beberapa bulan setelahnya, saya dan saudara sepupu saya yang bernama Edward, menginap di rumah kakek nenek saya yang terletak di daerah Surabaya Barat.
KAMU SEDANG MEMBACA
00:44 TENGAH MALAM PERTAMA
TerrorKumpulan kisah-kisah nyata yang menyeramkan dan berdasarkan cerita-cerita nyata. Jilid 1.