Bab 12
Erick dan Penunggu Rumahnya
(Tahun 1990 - 2007)
Cerita-cerita yang ada di bab ini, saya tulis bersama dengan teman semasa remaja saya.
Namanya Erick.
Ia adalah seorang pria berperawakan sedang dan tidak terlalu tinggi badannya.
Watak dan perilakunya sangat jenaka.
Menurut cerita Erick, Ia mengalami beberapa kejadian yang janggal di rumah barunya yang terletak di kawasan Surabaya Timur , dekat dengan pantai Kenjeran.
Sebelumnya Ia bertempat tinggal di sebuah rumah tua, di gang kecil , di kawasan tengah kota Surabaya.
Menurut Erick, tidak ada hal-hal yang aneh yang Ia bisa ingat di rumah lamanya, atau mungkin Ia waktu itu tidak cukup umur untuk menyadari mengenai adanya hal-hal yang aneh, karena Ia berpindah ke rumah barunya ketika berumur 4 tahun.
Kejadian pertama yang dapat Erick ingat adalah ketika adiknya masih bayi (Sekitar pertengahan tahun 1990).
Siang hari itu , mamanya Erick berada di kamar tidurnya. Ia sedang menyiapkan baju bayi. Ia meletakkan adik Erick , anak bungsunya yang masih bayi itu, ke dalam ranjang box (Ranjang untuk bayi yang dikelilingi pagar yang tinggi), supaya tidak ada resiko terjatuh jikalau dia terbangun dan merangkak. Adik dari Erick ini hanya bisa merangkak dan belum bisa berdiri sendiri.
Beberapa saat kemudian mamanya Erick masuk ke kamar bayi untuk memeriksa kondisi anak bayinya itu. Mamanya Erick ini terkejut menemukan anak bungsunya terbaring di lantai samping ranjang boxnya, dengan kondisi masih tertidur lelap. Mamanya Erick pun keluar dari kamar tidur itu dengan sedikit marah dan menanyakan kepada suster dan pembantu rumah tangganya, apakah ada yang masuk ke kamar tidur itu. Mereka semua menjawab tidak, karena mereka memang sedang membersihkan dapur. Dan pada saat itu, Erick yang sedang berada di ruang tengah pun mengiyakan pernyataan suster dan pembantu rumah tangganya , bahwa memang tidak ada seorang pun yang masuk ke dalam kamar tidur bayi itu. Mamanya Erick terlihat bingung.
Sepertinya, ada "sesuatu" yang memindahkan adik bayinya Erick ini keluar dari ranjang boxnya.
Erick pun tumbuh sebagai remaja yang sangat religius. Ia jarang sekali melewatkan agenda acara keagamaannya. Rumah tempat tinggalnya juga rutin dipakai sebagai tempat untuk doa bersama.
Kejadian kedua terjadi sekitar tahun 2001 dan dialami oleh Erick ketika sedang mandi di siang hari. Saat sedang keramas, Ia mendengar ada suara yang berkata "Aku mencintai kamu seperti kamu mencintai bapamu". JELAS, SANGAT JELAS suara itu terdengar. Erick benar-benar merasa kaget sekali ketika mendengarkan suara itu. Semula, dengan polosnya , karena Erick ini sangat religius, maka Ia mengira itu adalah suara "Tuhan-nya". Namun, ketika Ia meminta Tuhan-nya mengulangi kata-kata itu tadi, tidak ada jawaban yang Ia dengar. Hanya terdengar suara exhaust kamar mandi yang berdengung. Seketika itu juga, Ia menyadari bahwa yang tadi Ia dnegar adalah suara penunggu rumahnya. Erick bergegas memakai pakaian seadanya dan berlari keluar dari kamar mandi, meskipun rambutnya masih penuh dengan busa shampoo.
Setelah mengalami kejadian kedua ini, Erick sering merasa kesusahan untuk tidur sendiri di malam hari. Seringkali dia tertidur setelah lewat jam 1 subuh dan Ia harus bangun tidur jam 5 pagi untuk bersiap ke sekolah.
Kejadian ketiga yang terjadi sekitar tahun 2003-2004 adalah ketika Erick sedang mandi di malam hari sekitar pukul 9 malam, Ia mendengar namanya dipanggil oleh suara yang menyerupai suara papanya. Erick pun segera berlari keluar dan mencari papanya. Pembantu rumah tangganya menjawab bahwa papanya sedang keluar rumah. Erick pun merasa bingung dan segera pergi ke depan rumah dan membuka pintu depan rumahnya. Ia melihat papanya sedang mengendarai motor dari ujung gang. Ternyata, Erick baru saja menyadari bahwa papanya tidak membawa kunci rumah, sehingga papanya tidak bisa masuk ke dalam rumahnya. Jadi, penunggu rumah Erick ini sengaja memanggil nama Erick supaya Ia membukakan pintu depan rumahnya. Kejadian serupa terjadi atu kali lagi. Erick juga pernah dipanggil oleh suara yang menyerupai suara adiknya. Erick terdiam dan berpikir (Karena Ia tahu adiknya sedang bermain di luar rumah). Erick kembali ke pintu depan rumah dan mendapati adiknya sedang berjalan dari ujung gang dan tidak membawa kunci rumah. Rupanya Erick diingatkan sekali lagi oleh penunggu rumahnya supaya Ia bisa membukakan pintu depan rumahnya untuk adiknya tersebut. Namanya juga pernah dipanggil oleh "sesuatu" dengan meniru suara papanya ketika Ia sedang menyetir sepeda motornya di jalan raya. Ketika Ia mendengar namanya dipanggil, Erick bergegas berhenti di pinggir jalan dan berpikir keras apa yang membuat Ia diingatkan lagi oleh penunggu rumahnya. Erick tiba-tiba teringat bahwa Ia pernah ditelpon oleh ayahnya ketika masih duduk di bangku SMA , karena dia keliru membawa STNK. Erick pun mengambil dompetnya dan memeriksa isinya. Ia baru menyadari bahwa Ia lupa membawa STNK dan Ia segera bergegas kembali ke rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
00:44 TENGAH MALAM PERTAMA
HorrorKumpulan kisah-kisah nyata yang menyeramkan dan berdasarkan cerita-cerita nyata. Jilid 1.