Bab 22

85 1 0
                                    


Bab 22

Indra dan Setan-setan di tanah kosong

(Sekitar tahun 2004)

Indra yang merupakan adik dari Ayudisa, sudah berkeluarga sejak tahun 1995 dan Ia bertempat tinggal di suatu kompleks perumahan berukuran kecil, di daerah Surabaya Barat.

Kompleks perumahan berukuran kecil itu sangat minim penerangan jalannya.

Banyak rumah-rumah dan tanah kosong yang dibiarkan mangkrak di kompleks perumahan itu.

Kompleks perumahan itu terkesan kotor, angker, dan gelap.

Suatu malam, ketika Indra sedang merokok di balkon rumahnya yangmenghadap ke tanah kosong di sebelah rumahnya, Ia mendengar akan musik tradisional Jawa yang berasal dari tanah kosong tersebut.

Sepi sekali malam itu.

Hanya terdengar suara musik tradisional Jawa itu.

Indra merasa bahwa bulu kuduknya mendadak berdiri semua.

Suara musik tradisional Jawa itu terdengar sayup-sayup dan agak sumbang.

Tiba-tiba, ada suara wanita yang menyanyikan lagu tradisional Jawa.

Seperti ada sinden yang bersuara sumbang sedang menyanyikan lagu tersebut.

Ini sudah sekitar jam 12 malam. Kenapa kok masih ada saja perempuan yang bernyanyi pada jam semalam ini? , pikir Indra dalam hati.

Ia mencoba menengokkan kepalanya ke arah tanah kosong tersebut.

Gelap sekali disana.

Indra segera membuang puntung rokoknya dan berlari masuk ke dalam rumah untuk mengambil senter.

Sekilas, Ia melihat ada sosok anak kecil yang berlari melewatinya.

Namun, Indra tidak menggubrisnya.

Ia segera berjalan kembali ke arah balkon rumahnya, setelah mengambil senter di meja dekat kamar tidurnya.

Indra mengarahkan sinar senternya ke bagian tanah kosong itu.

Ia melihat ada beberapa sosok manusia.

Yang pertama adalah sosok perempuan berpakaian tradisional Jawa berwarna merah dan memakai sanggul berwarna hitam di rambutnya.

Yang lainnya adalah 6 sosok manusia berukuran tubuh kerdil.

Sosok perempuan itu sedang duduk atas rumput dan dikelilingi oleh 6 sosok manusia berukuran tubuh kerdil tersebut.

Mereka pasti bukanlah manusia, kata Indra dalam hati.

Sosok perempuan itu tiba-tiba menolehkan kepalanya ke arah wajah Indra dan tersenyum aneh.

Ke enam sosok manusia berukuran tubuh kerdil itu juga tiba-tiba menatap wajah Indra secara bersamaan.

Tatapan mereka kosong dan mengerikan.

Indra merasa sangat ketakutan.

Ia segera memadamkan cahaya senternya dan berlari masuk ke dalam rumah.

Sekitar 2 jam kemudian, ketika Indra sedang tertidur di kamar tidurnya, pintu kamar tidurnya ada yang membuka dari luar.

Indra terbangun dan berusaha melihat siapa yang telah membuka pintu kamar tidurnya.

Tidak ada siapa-siapa di bagian luar pintu kamar tidur itu.

Istrinya sedang tertidur di sebelahnya.

Anak-anaknya pasti juga masih tidur di dalam kamar tidur mereka.

Indra segera bangkit dari ranjang dan menutup pintu kamar tidurnya.

Ia mencoba untuk kembali tidur.

Tiba-tiba, pintu kamar tidurnya terbuka lagi.

Indra merasa kaget dan melihat bahwa ada beberapa sosok manusia berukuran tubuh kerdil yang berada di depan pintu kamarnya.

Salah satu sosok manusia berukuran tubuh kerdil itu menghampiri Indra dan menarik-narik jari kakinya.

Indra yang merasa ketakutan, segera menendang sosok manusia kerdil itu dan berteriak "Janc*kkk!!! Lungo o kon!!! Ojok ganggu-ganggu aku maneh!!!" (Sialan!!! Pergilah kamu!!! Jangan ganggu saya lagi!!!).

Istrinya terbangun oleh teriakan Indra.

Sosok manusia kerdil itu berlari ke bagian luar pintu kamar tidur Indra, dan menghilang seperti asap rokok yang membumbung di udara.

Istri Indra bertanya kepadanya, apa yang barusan terjadi?

Indra menceritakan apa yang barusan Ia lihat dan alami kepada istrinya.

Istrinya merinding ketakutan.

Mereka berdua memutuskan untuk kembali tidur dengan membiarkan lampu di kamar tidur itu menyala terang.

Sekitar 1 jam kemudian, Indra terbangun dengan tiba-tiba, karena Ia merasakan ada yang bernyanyi di sebelah kiri ranjangnya.

Lampu di dalam kamar tidur itu padam semuanya.

Tercium bau yang busuk di dalam kamar tidur itu.

Seperti bau sampah yang ditimbun selama berhari-hari.

Indra menengok ke bagian sebelah kiri ranjangnya dan melihat ada sosok perempuan yang memakai baju tradisional Jawa berwarna merah, yang sedang duduk di sana dan bernyanyi dengan nada yang sumbang.

Wajah sosok perempuan itu benar-benar mengerikan.

Penuh dengan bercak-bercak darah.

Matanya berwarna kekuningan dan bibirnya berwarna kebiruan.

Sosok perempuan itu menatap wajah Indra sambil terus bernyanyi.

Indra mengumpat dan secara refleks berusaha menendang kepala sosok perempuan yang menyeramkan itu dari sebelah kiri ranjangnya.

Tendangannya luput.

Sosok perempuan yang mengerikan itu mendadak menghilang.

Indra tidak bisa tidur kembali malam itu.

Ia memutuskan untuk merokok di dekat kolam renang rumahnya.

Sambil merokok, Ia menyadari sesuatu.

Mungkin saja, setan-setan tanah kosong itu menggangguinya karena Ia telah mengganggu "ritual" mereka di tanah kosong itu menggunakan cahaya senternya.

Selama dua malam berikutnya, Indra merasa diikuti oleh sosok-sosok manusia kerdil dan Ia merasa bahwa ada sosok perempuan berpakaian tradisional Jawa yang sering mengintipnya ketika sedang mandi di dalam kamar mandi kamar tidurnya.

Akhirnya, beberapa malam kemudian, Indra menyediakan kemenyan, makanan kecil, dan secangkir kopi di tanah kosong itu ; sebagai permintaan maafnya kepada setan-setan tanah kosong tersebut.

Sejak itu, Ia tidak pernah lagi diganggu oleh setan-setan tanah kosong tersebut.


(Bacalah 22 kisah menyeramkan berdasarkan cerita-cerita nyata yang berikutnya, di buku "00:44 TENGAH MALAM KEDUA")

00:44 TENGAH MALAM PERTAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang