Sejauh manapun kita pergi. Tuhan akan selalu membawa kita kembali pada hal yang tepat.
Second Story : Hai Aji!
°°
"Masih kuliah ci?"Abim membuka obrolan dengan Ciya. Ciya termasuk salah satu sahabatku yang dulu berkenalan dengan Abim secara langsung.
"Masih dong!" Ciya menjawab dengan antusias seperti biasa.
"Semester berapa?"
Bukan Abim yang bertanya. Dewa yang baru saja bersuara.
"Khusus kalau kak Dewa yang nanya harus ajakin Ciya jajan gelato dulu baru dijawab."
Sudah kutebak Ciya akan menjawabnya dengan sebuah gombalan. Dewa dan Abim tertawa kecil menanggapi ucapan Ciya barusan. Sedikit Info, Ciya ini duta pergombalan di Kos Azhari. Aku bahkan kalah kalau disandingan dengan dia dalam urusan pergombalan.
"Eh Buyut! Mas Aji mana katanya mau ikut kesini?."
Benar juga, tadi sebelum kesini. Aku sempat menelfon Aji. Minta dia buat nyusul kesini. Dia mau sih tadi.
"Masih dijalan mungkin." Jawabku.
"Aji, cowok yang sering lo ajakin keluar itu ya,Flo?." tanya Dewa.
"Iya.Yang Soulmate tercinta gue." Aku tersenyum menatap Dewa sambil menaikkan kedua alisku.
"Deket banget ya sama Aji?"
Abim yang kali ini bertanya. Dengan malas Aku menatapnya.
"Ya"
Hanya itu jawabanku. Jika dulu Aku akan dengan antusias menjawab tanyamu, bim. Sekarang berbicara denganmu adalah hal yang paling kuhindari.
"AJI!!"
Seruku sambil melambaikan tanganku pada Aji yang baru saja masuk ke area cafe.
"Hai mas Aji!" Ciya melambai kecil padanya yang baru saja duduk disampingku.
Jadi posisi duduk kami saat ini. Dewa berada disebelah kiri dan Aji disebelah kiriku. Didepanku ada Ciya dan tepat disampingnya ditempati Abim. Aji hanya menyambut sapaan Ciya dengan senyuman.
"Hai,bim." Aji menyapa Abim terlebih dulu.
"Hai,Ji. Apa kabar?." Sahut Abim
Setahuku hubungan mereka tidak baik-baik saja. Yang diakibatkan olehku. Aku masih ingat betapa dulu Abim sering mengungkit masalah yang terjadi diantara kami bertiga. Harusnya Aku berterimakasih pada Aji saat itu. Yang kulakukan malah menyuruhnnya untuk minta maaf.
"Baik."
Aku pikir dia akan bertanya perihal kabar Abim juga. Ternyata tidak.
"Lo tumben lama banget deh."Aku menopang dagu dengan tangan kananku sembari menatap Aji.
"Biasa tadi geez minta anter bentar."
Aku hanya mengangguk-angguk. Geezta itu sepupu Aji. Geezta punya kembaran namanya Genta.
"Masih suka sama Flo?"
Pertanyaan Abim berhasil membuat seisi meja ini menatapnya. Aji yang merasa ditanya tampak menghela nafas sejenak.
"Bukan urusan lo sih."
Aku kecewa boleh gak sih? Jujur Aku sendiri juga penasaran dengan jawaban Aji. Penasaran apa dia punya rasa yang sama denganku. Atau benar-benar sudah hilang saat dia kembali menemuiku?.
"Oh. Cuma mau bilang aja sih. Gue mau deketin Flo lagi."
"Jangan deketin dia kalau cuma lo sakitin lagi." Aji berucap penuh penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Story : Hai Aji!! Day6
RomanceSeperti seseorang yang punya kesempatan kedua dalam hidupnya. Sebuah cerita juga punya paruh kedua. Begitu pula dengan kisahku yang masih terpusat pada orang yang sama. Bisa jadi ini second story antara aku dengan dia atau mungkin second story kami...