》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》
Seminggu kemudian.
Zayn tengah bersiap untuk pergi menuju bandara internasional.
Saat sedang bercermin, dadanya terasa sakit, entah apa yang sedang di alaminya, namun dia tidak begitu peduli.
Dia bangkit dari kursi, lalu menyambar dompet yang ada di atas meja, setelah itu dia keluar dari kamarnya.
Saat tengah menuruni anak tangga, Zayn melihat Mamahnya sedang duduk manis disofa sambil bermain ponsel.
"Mah Aku berangkat ya" Ucap Zayn.
Rina mengalihkan perhatiannya pada Zayn, "Oh, Kamu jadi nganterin Dion?" Tanya Rina.
Zayn menganggukan kepalanya pelan, "yaudah Hati hati ya, jangan jajan sembarang, dan jangan nakal" Pesan Rina, memang terdengar seperti Orang tua yang sedang memberi amanah pada anak kecilnya, namun hal itu tetap akan berlaku pada semua anaknya, bahkan yang sudah menikahpun.
Lagi lagi Zayn hanya mengangguk.
setelah dia berpamitan, dia pergi menggunakan Ojol, karena dia tidak diperbolehkan membawa kendaran.
Di tengah perjalanan menuju bandara Zayn hanya diam termenung melihat ke arah kendaran lain yang sedang melaju.
Pikiran dan hatinya terasa kosong, banyak sekali kejadian yang harus dia lewati kemarin, dan kini dia harus menghadapinya lagi.
Zayn tak sadar jika dia sudah sampai di bandara, hingga membuat pengendara Ojol itu tersenyum canggung, "Mas, Mas udah sampe" Ujar Pengendara Ojol itu.
Zayn mengerjapkan matanya bingung, "Astagfirullah, Iya iya, maaf Mas" Balas Zayn, lalu dia turun dari motor sambil melepas helm.
"Berapa mas?" Tanya Zayn seraya mengeluarkan dompet disaku celananya.
"Tiga puluh ribu Mas" Jawab Pengendara Ojol.
Setelah melakukan pembayaran, Zayn berlari kecil menuju ruang tunggu, sebelum itu dia mengucapkan terimaksih pada pengendara Ojol.
Zayn melangkah mencari keberadaan Dion, Saat tengah bingung mencari, Dia menabrak seseorang.
"Ah, Maaf Mas, Saya gak liat, maaf mas" Ucap Zayn sambil memungut buku yang jatuh.
"Iya gak papa, Lain kali hati hati ya" Balasnya dengan senyumannya yang khas.
Zayn menunduk malu, lalu pergi meninggalkan orang itu sendiri, sedangkan yang ditabrak hanya tersenyum melihat Zayn yang berjalan sambil menunduk malu.
"Cakep juga" Batinya bersuara, lalu pergi melanjutkan tujuanya.
Zayn masih melangkahkan kakinya sambil menunduk, dia tak tau harus pergi kemana, hingga ada suara yang sangat dia kenal, memanggil namanya.
"WOY, dipanggilin malah nunduk" Ucap Dion kesal.
Zayn menggaruk lehernya yang tak gatal, "Ya maaf, kan gak denger" Balas Zayn.
Mereka berdua berjalan menuju tempat duduk kedua orang tua Dion, Zayn tersenyum ramah, "Assalamuallaikum Om, Tante" Ucap Zayn.
"Waalaikumsallam, Kirian Kamu gak jadi dateng, Dion udah ngedumel kaya emak emak komplek tadi" Balas Delima Ibunda Dion.
Lagi lagi Zayn hanya bisa menggaruk lehernya, "Iya Tante, Maaf, tadi dijalan macet" Kata Zayn memberikan pembelaan terhadap dirinya sendiri.
"Yaudah, Kamu mau minum apa?" Tanya Delima.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU & I
Teen FictionLanjutan dari SIMPLE. -Kisah seorang remaja yang mulai tumbuh dewasa, dengan beribu cerita, suka, duka maupun lara- "Andai hati bisa memilih untuk siapa yang dia cintai, andai rasa ini tak pernah ada, Jika Aku bisa, Aku akan memilih untuk melupakanm...