26

2.1K 250 36
                                    

Dion
Sorry ya Gw gak bisa nemenin lu di meeting kali ini
Semoga pengajuan untuk kerja sama perusahaan kita diterima
Semangat Zayn
07.00 ✔

Zayn menghela nafasnya setelah membaca pesan dari Dion, Sebenarnya dia tidak peduli dengan ada atau tidaknua Dion disini, tapi dia merasa kurang nyaman sekarang.

"Oke meeting akan dimulai" Ucap Mark pada timnya.

"Kepasa pihak A Company dipersilahkan untuk memasuki ruangan" Ucap Salah satu staf penjaga diruangan itu.

Lalu pihak perusahan A pun masuk kedalam ruang meeting.

"Selamat pagi, Tuan Mark"Ucap Seseorang dengn suara beratnya.

Jantung Zayn seperti lepas dari tempatnya saat dia melihat wajah lelaki itu.

"Pagi Mr. Azka, Silahkan kita akan mulai diskusinya" Balas Mark dengan ramah.

Sial, Zayn kali ini salah, dia membutuhkam Dion saat ini juga, jantungnya berdebar tak karuan.

Hingga pandangan merekapun bertemu, Zayn sedikit menundukkan kepalanya, mencoba untuk memutuskan kontak mata, dan berusaha untuk fokus.

Selama meeting, Zayn sama sekali tak bisa mengendalikan dirinya, Dia hanya bisa mencatat namun pikiranya entah kemana.

Keringat yang muncul dipelipisnya mungkin bisa menggambarkan betapa gugupnya dia saat itu.

Entah berapa kali dia mengumpat didalam hati, bersumpah serapah, kenapa dia bisa kecolongan data dari pengelola A Company.

Mereka terus berbincang hingga satu jam lamanya, dan tibalah mereka pada persetujuan yang sudah di sepakati oleh kedua belah pihak.

"Terimakasih Mr. Azka atas kehadiranya, dan terimakasih juga karena mau kerja sama dengan perusahaan kami" Ucap Mark

Azka ternyum samar, lalu dia bangkit dari kursinya.

"Zayn" Panggil Mark.

Zayn menoleh padanya, seolah bertanya

"Kamu Tau kan harus apa?"

Zayn menyipitkan matanya, hingga diapun ingat, "Ah, Shit!" Zayn menutup mulutnya.

Hal itu membuat satu ruangan menatapnya dengan tatapan aneh, "I-Iya Mark"

Dia lalu berdiri, berjalan menuju pintu, "Silahkan Mr. Azka, anda bisa iku dengan Sekretaris Zayn untuk melihat lihat gedung kami, Maaf saya tidak bisa ikut mengantar" Jelas Mark.

Dengan tangan gemetar, "Baiklah, Terimakasih, Permisi" balas Azka, lalu dia keluar dari ruangan disusul dengan Zayn dan satu orang rekan Azka.

"Reza, Lu bisa duluan, atau mau kemana terserah" Ucap Azka pada rekannya.

"Serius?" Tanya Reza

"Iya"

Zayn ikut berhenti saat mereka berdua berhenti melangkah, "Oke, Saya duluan, Permisi, Zayn" Ucap Reza sambil tersenyum pada Zayn.

Zayn mengangguk kaku, Sial, Dia bahkan merasa sangat canggung pada Reza.

Saat Reza sudah menghilang dari pintu lift yang tertutup, Azka melanjutkan langkahnya diikuti oleh Zayn.

"Disini ada apa aja?" Tanya Azka karena sedari tadi Zayn hanya diam.

"Ah, Ehm, Kami punya Cafe kantor Pak, serta ada ruang perpustakaan, dan tempat ibadah" Jelas Zayn.

"Oke kita ke Cafe aja" Balas Azka.

"Baik, Mari ikuti saya Pak" Ucap Zayn.

Mereka berdua pergi menuju satu lantai dibawah tempat mereka rapat.

YOU & ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang