Sudah dua hari Zayn menghindar dari Dion, Suasana hatinya benar benar kacau setelah perbincanganya dengan Mark dan Tara.
"Gw tau lu bimbang sama perasaan lu, tapi gw mohon jangan sampe salah pilih" Ucap Tara
Zayn mengingat ucapan Tara tempo hari.
Kalut dalam keadaan bimbang membuatnya stress, dia tak bisa mengontrol moodnya.
Ting!
Ponsel Zayn berbunyi, pertanda ada pesan yang masuk, kemudian dia membuka ponselnya untuk membaca pesan itu.
021+
Selamat siang, Saya Reza Direktur personalia dari perusahaan A
Nanti sore silahkan datang ke alamat *******
Akan ada perbincangan kontrak.
DibacaZayn menghela nafasnya, entah kenapa rasanya begitu sesak, dia tak tau apakah yang dia pilih ini adalah pilihan yang benar atau tidak.
Zayn menundukkan kepalanya yang terasa pusing, mungkin besok akan banyak revisi untuk hasil kerjanya hari ini.
Sebelum dia mati karena kepalanya yang hampir pecah, dia memilih untuk pergi menuju kantin, dia butuh sesuatu untuk meredakan sakit kepalanya.
Saat dia keluar dari ruanganya, Terlihat Dion sedang terburu buru pergi menuju lift, Zayn menyipitkan matanya untuk bisa fokus melihat Dion dengan jelas.
Ah, terserahlah semakin dipikir semakin sakit juga kepalanya.
Dia menunggu lift berikutnya untuk turun menuju Kantin.
•
•
•Sorenya Zayn tengah bersiap untuk pergi menuju alamat yang sudah diberikan oleh Reza tanpa bilang pada Dion.
Lagi pula Dion sudah pergi lebih dulu menuju apartemen Clara.
Saat dia hendak keluar dari lift, dia berpapasan dengan Mark, "Hai, pulang sama siapa?" Tanya Mark ketika melihat Zayn keluar dari lift.
Zayn melirik sambil tersenyum kecil, "Taxi online" Jawab Zayn.
"Oalah, Mau bareng?" Mark menawarkan tebengan pada Zayn.
Zayn menggelengkan kepalanya, "Aku ada urusan ditempat lain" Tolak Zayn."Hmm, mau ketemu sama pihak perusahaan A ya?" Tebak Mark.
Zayn terkejut, darimana Mark tau? "Tenang, aku gak nyadap ponselmu kok, tadi siang ada yang menghubungiku, katanya dia dari perusahaan A, terus dia minta nomer kamu, karena Aku lagi sibuk jadi ku kasih, maaf ya, hehe" Jelas Mark
Kini Zayn mengerti kenapa pihak A bisa tau nomernya, "Iya gak papa, Yaudah aku pergi dulu ya" Ucap Zayn
"Iya, hati hati, kalo perlu bantuan hubungi saja" Kata Mark
"Ok" Balas Zayn seraya berjalan menuju pintu utama kantor.
•
•Didalam Taxi, Zayn hanya diam, jiwanya seperti lepas dari tubuhnya, pikiranya kosong, hingga tanpa sadar dia sudah sampai dilokasi yang dia tuju
Diapun turun setelah ditegur oleh supir taxi online yang dia tumpangi.
Dia melihat kearah gedung yang menjulanh tinggi, sepertinya itu adalah apartemen yang jadi tempat tinggal Azka.
Sambil meneguhkan hatinya, Dia berjalan masuk kedalam gedung.
Zayn mencari lift untuk pergi menuju lantai 5, Setelah sampai, dia langsung pergi menuju kamar 202, dengan ragu dia menekan bell rumah itu.
Tak lama pintu itu terbuka, terlihat sosok perempuan sedang menggendong anak kecil laki laki, anak itu terlihat sangat menggemaskam.
"Emh, Silahkan masuk" Ucap Perempuan yanh dia yakini adalah Rahma, jika dia tak salah
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU & I
Teen FictionLanjutan dari SIMPLE. -Kisah seorang remaja yang mulai tumbuh dewasa, dengan beribu cerita, suka, duka maupun lara- "Andai hati bisa memilih untuk siapa yang dia cintai, andai rasa ini tak pernah ada, Jika Aku bisa, Aku akan memilih untuk melupakanm...