Turning Point

1.4K 56 4
                                    

Crimson Butterflies; Final Frame

2nd Season

By. Luna Sedata

All characters belong to Tecmo.inc as this is only one of fan fiction from Playstation 2, X-box, and Nintendo Wii Game. With this disclaimer, author owe nothing with Tecmo-Koei.inc

 

Cerita berikut adalah kelanjutan dari Crimson Butterflies; The Fatal Frame yang di-upload di Wattpad sejak awal tahun 2012 lalu. Ditulis berdasarkan game paling favorit di jepang yang terkenal dengan judul Zero, atau Fatal Frame saja di eropa dan amerika.

Mengisahkan tentang perjuangan Mio dalam menolong kakak kembarnya; Mayu. Ditulis kembali dengan gaya novel dan alur cerita yang cukup detail sehingga dapat dinikmati bahkan tanpa harus bermain gamenya. Tentu saja jika reader pernah memainkan gamenya akan memudahkan untuk mengikuti kisah ini. Well... enjoy the story.

Genre : Adventure, Horror, Tragedy, Fantasy.

______________________________________________________________________________

Hour 10 of 2nd : Turning Point

 

I tried to stop you many times... but you never understand, and look who is the victim, Yae...? ”

~ Sae Kurosawa

            Sesaat setelah fenomena hitam putih itu memenuhi seluruh ruangan gudang tempat Itsuki terkurung, Mio merasa menyesal telah memasukinya. Walaupun udara tidak terasa berat yang menandakan kalau ini hanya salah satu penglihatan yang dia dapat, tetap saja perasaan gelisah dan tidak nyaman terus memenuhi hatinya.

            Sadar kalau sudah terlambat baginya untuk mundur, Mio melangkah masuk dengan waspada sebelum mendadak saja, sosok Sae muncul secara tiba-tiba, hampir menembus badannya yang praktis membuat Mio segera berbalik, terpana atas apa yang dilihatnya.

            Dua pendeta berkerudung yang sebelumnya lenyap itu kini kembali menemaninya, sementara Sae tetap berdiri di tengah sembari membawa sebuah keranjang berisi makanan. Wajahnya tenang dan kecantikan yang tidak biasa tetap terpancar dari wajahnya terlepas dari bercak merah samar di pipi kirinya. Mio menduga kalau Sae telah ditampar oleh ayahnya Ryokan.

            Sae tampak menarik napas dalam-dalam sebelum melangkah maju, menembus Mio begitu saja. Mio sendiri tampak mematung karena terlalu bingung harus berbuat apa, walaupun suara keranjang jatuh dan Sae yang berteriak kecil segera membuatnya menoleh.

            Mio hampir tidak percaya atas apa yang dilihatnya. Di dalam ruangan gudang tersebut, masih terdapat ruang kurungan yang dibatasi oleh pagar kayu tinggi layaknya penjara, dan tepat di tengah ruangan yang lebih dalam itu, tampak sosok mayat yang tergantung kaku oleh seutas tali. Sosok yang dikenali Mio sebagai Itsuki itu tampak menyedihkan. Mio benar-benar kebingungan sekarang sementara Sae sudah menjatuhkan diri, menangis terisak-isak.

             “Kenapa jadi begini... Itsuki...” tangis Sae pilu dengan kedua tangannya tampak mengepal. “Yae tidak pernah kembali, sementara yang ada di pikiran ayah hanyalah keselamatan desa dan kepentingannya sendiri... kupikir kau tak akan pernah meninggalkanku, kau sudah berjanji akan terus hidup..." lanjutnya sedih.

Crimson Butterflies 2nd; Final FrameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang