Door to The Moon

1.3K 60 2
                                    

Crimson Butterflies; Final Frame

2nd Season

By. Luna Sedata

All characters belong to Tecmo.inc as this is only one of fan fiction from Playstation 2, X-box, and Nintendo Wii Game. With this disclaimer, author owe nothing with Tecmo-Koei.inc

Cerita berikut adalah kelanjutan dari Crimson Butterflies; The Fatal Frame yang di-upload di Wattpad sejak awal tahun 2012 lalu. Ditulis berdasarkan game paling favorit di jepang yang terkenal dengan judul Zero, atau Fatal Frame saja di eropa dan amerika.

Mengisahkan tentang perjuangan Mio dalam menolong kakak kembarnya; Mayu. Ditulis kembali dengan gaya novel dan alur cerita yang cukup detail sehingga dapat dinikmati bahkan tanpa harus bermain gamenya. Tentu saja jika reader pernah memainkan gamenya akan memudahkan untuk mengikuti kisah ini. Well... enjoy the story.

Genre : Adventure, Horror, Tragedy, Fantasy.

______________________________________________________________________________

Hour 9 of 2nd : Door to The Moon

Don’t worry about me... just do what you have to do...”

~ Mayu Amakura

            “Mio, tunggu...!” keluh Mayu tatkala dua saudara kembar itu berjalan menelusuri jalan setapak di antara pepohonan tinggi. Mio yang tanpa sadar berjalan terlalu cepat segera menghentikan langkahnya, berbalik dan menunggu Mayu menyusul.

            “Kak,” panggil Mio. “Bertahanlah sedikit lagi, kita sudah hampir sampai,” lanjutnya cepat.

            “Maaf... hanya saja, kakiku mulai nyeri,” keluh sang kakak lagi sembari memegang balutan perban di lutut kaki kanannya. “Ah, tentu saja, kalau sekedar berjalan aku masih mampu, hanya saja, jangan terlalu cepat juga,” sambungnya segera saat melihat ekspresi Mio yang mulai khawatir.

            “Kau yakin tidak apa-apa, kak?” tanya Mio ragu yang dibalas Mayu dengan gelengan pelan. Mio masih menatap kakaknya dengan curiga, walaupun beberapa detik kemudian, dia akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka.

Sudah lebih dari lima menit mereka menelusuri jalan tersebut. Sejak meninggalkan jembatan kecil terakhir di dekat kediaman Kiryu, yang bisa mereka lihat hanyalah hutan yang lebat di kedua sisi jalan. Suasana desa sendiri masih terasa sejuk sejak hujan terakhir yang turun dengan lebat, membuat keduanya tampak sedikit menggigil.

            Saat kuil Kureha mulai kelihatan, bangunan tua itu pun segera menangkap perhatian Mayu.

“Mio, kuil itu...?” tanya Mayu bingung sementara adiknya hanya mengangguk.

“Umm, kita bisa keluar dari desa ini melalui kuil tersebut. Hal terakhir yang perlu kita lakukan hanyalah membuka jalannya.”

“Kakak masih ingat tentang lima simbol keluarga desa yang pernah kuceritakan dulu?” tanya Mio lagi.

Mayu segera mengangguk. “Saat mencari kakak, aku berhasil menemukan dua di antara lima simbol. Aku ingin memperlihatkannya pada kakak tempat membuka jalannya. Selain itu, ada yang ingin—”

“Kau ingin aku menunggu di sana? Selagi kau mencari tiga simbol terakhir, benar kan?” potong Mayu tiba-tiba. Mio yang tidak pernah menduga kalau sang kakak sudah mengetahui semua rencananya hanya terdiam sementara Mayu masih terus memandangnya.

Crimson Butterflies 2nd; Final FrameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang