Crimson Butterflies; Final Frame
2nd Season
By. Luna Sedata
All characters belong to Tecmo.inc as this is only one of fan fiction from Playstation 2, X-box, and Nintendo Wii Game. With this disclaimer, author owe nothing with Tecmo-Koei.inc
Cerita berikut adalah kelanjutan dari Crimson Butterflies; The Fatal Frame yang di-upload di Wattpad sejak awal tahun 2012 lalu. Ditulis berdasarkan game paling favorit di jepang yang terkenal dengan judul Zero, atau Fatal Frame saja di eropa dan amerika.
Mengisahkan tentang perjuangan Mio dalam menolong kakak kembarnya; Mayu. Ditulis kembali dengan gaya novel dan alur cerita yang cukup detail sehingga dapat dinikmati bahkan tanpa harus bermain game-nya. Tentu saja jika reader pernah memainkan game-nya akan memudahkan untuk mengikuti kisah ini. Well... enjoy the story.
Genre : Adventure, Horror, Tragedy, Fantasy.
______________________________________________________________________________
Hour 4 of 2nd : Imprisonment & Little Crimson
“Give my brother back...”
~ Chitose Tachibana
Mio akhirnya kembali berada di gudang Tachibana, kali ini tanpa fenomena hitam putih yang membuatnya mampu melihat cahaya merah terang dari lentera kupu-kupu di salah satu sudut ruangan.
Mio memutuskan untuk segera keluar dari sana, kembali tiba di koridor dengan pintu kayu di sisi kirinya. Mio masih ingat betul bagaimana Sae muncul dan mengejarnya dari pintu bersangkutan, walaupun sekarang koridor tampak cukup terang dan tidak berbahaya, terbukti dengan lampu indikator kamera yang menyala dengan tenang.
Mio memutuskan untuk memeriksa pintu tersebut sebelum mendadak saja, entah muncul dari mana seekor kupu-kupu merah yang terbang berputar-putar dengan manja di pertengahan jalan koridor.
Mio berdiri dalam diam sembari mengawasi, sementara kupu-kupu tersebut mengepakkan sayapnya dengan lembut sebelum pergi menuju sebuah sekat di sisi kiri tidak jauh dari ujung koridor utama.
Merasa aneh dengan binatang tersebut, Mio memutuskan untuk berjalan mendekati tempat hilangnya kupu-kupu. Entah apa yang dipikirkannya, namun Mio yakin sekali kalau makhluk tersebut hendak menuntun Mio atau mungkin saja, ingin menunjukkan sesuatu padanya.
Mio bisa berpikir seperti itu sejak pertemuannya dengan Azami sebelumnya. Bukankah Azami mengatakan kalau dia adalah inkarnasi dari salah satu kupu-kupu merah desa. Walaupun masih terkesan spekulasi, namun Mio memutuskan untuk menganggap kupu-kupu merah desa sebagai makhluk mistis yang baik, yang setidaknya berusaha membantunya.
Saat Mio sampai di sekat sempit tersebut, dia menyadari adanya pintu kayu yang tersembunyi. Sementara kupu-kupu merah tadi sudah hilang entah ke mana.
Mio berusaha membuka pintu itu namun tak pernah berhasil. Pintu kayu tersebut tetap bergeming kuat.
Mio merasa aneh. Jelas-jelas kalau pintu itu tidak terkunci mengingat tidak ada sekat atau gembok yang biasa dilihatnya. Selain itu, berdiri tepat di depan pintu itu membuatnya merasa tidak nyaman. Bulu kuduknya merinding sementara udara terasa dingin dan berat, walaupun tidak seberat seperti saat fenomena hitam putih sedang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crimson Butterflies 2nd; Final Frame
AvventuraFinal part dari cerita Crimson Butterflies; The Fatal Frame. Melanjutkan kisah petualangan Mio Amakura untuk menyelamatkan kakaknya Mayu dari ritual kejam desa Minakami. Dengan terkuaknya misteri masa lalu desa, Mio menyadari kalau hanya ada dua pil...