Chapter 21: hobbledehay.
hobbledehay;
an awkward teenager; one who is perpetually ungainly and uncertain.
___________
Semua ego itu runtuh ketika memikirkan apa yang dikatakan oleh Fusena. Kekasihnya itu benar, ia harus pulang ke Surabaya dan bertemu dengan keluarga yang khawatir akan keadaannya. Ia juga harus menyelesaikan masalahnya dengan Alfandy dan harus memastikan bahwa apa yang dimaksud oleh Centineo itu benar. Bahwa Alfandy hidup bahagia tanpa Carabella dan semua tangisnya waktu itu sia-sia dan tak seharusnya menangis atau pun percaya pada Alfandy. Jika bukan karena dukungan dari Fusena, ia tak akan sudi untuk bertemu dengan Alfandy.
"Nduk, ojok nyikso batin! Lalekno seng sekirakne ngawe loro ati. Ojok dipendem suweh-suweh, cek uripmu isok nguyu iklhas bendino." Nenek meraih punggung tangan kanan Carabella dan menatap lembut cucunya itu.
Sudah lama Carabella tak berada dekat seperti ini dengan nenek. Sentuhan dari nenek membuat Carabella menjadi hangat. Ia merasa ada seseorang yang begitu menyayanginya dan menunggunya pulang selama ini. Tapi, dengan teganya ia memilih untuk bertahan di negara lain demi menyembuhkan luka hatinya sendiri. Jika ia sakit, maka nenek juga ikut sakit seperti saat ini. Nenek benar-benar sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Ini semua karena Alfandy dan keluarganya yang menghina dirinya dan juga keluarga besar. Jika tak mendapatkan penghinaan seperti itu, nenek tak akan menderita seperti ini.
Apalagi, omongan tetangga yang suka bergosip. Mengosipkan tentang dirinya dan itu tak masalah baginya tapi itu masalah bagi nenek dan keluarga. Seorang anak perempuan yang ditinggal ayahnya selingkuh kemudian menjadi yatim dan gagal menikah. Benar-benar keluarga yang butuh untuk diruwat agar tak sial terus. Kurang lebih seperti itulah gosip yang beredar. Jika bisa menyumpal mulut mereka, Carabella pasti sudah menyumpal mulut mereka.
"Ojok mikir aneh-aneh! Awakmu iki ayu, apik, sabar pisan. Ramuten rogomu karo batinmu. Fandy iku gak apik kanggo uripmu. Mangkane gak isok jodoh karo awakmu. Gusti Allah luweh sayang karo awakmu, nduk." Nasehat nenek yang membuat mata Carabella berkaca-kaca. Ia ingin bilang pada nenek bila ia sudah melupakan Alfandy dan ada Fusena sekarang tapi rasanya begitu keluh.
"Saiki metuo. Numpak sepur maneng. Lalekno kabeh seng ngarai loro ati. Lek ketemu Fandy, jaken ngomong apik-apikan. Ucapno perpisahan. Eleng, Fandy duduk jodohmu!"
Berat hati untuk menaiki kereta lagi karena itu pasti akan membuat semua ingatan masa lalu hadir dan itu menyebalkan. Bagaimana bila cinta untuk Alfandy tumbuh lagi sedangkan sudah ada Fusena, orang yang ia tunggu selama ini. Tapi, ini permintaan nenek dan ia tak sanggup menolak apalagi pura-pura sudah menaiki kereta. Tidak, Fusena kemarin berkata bahwa ia harus jujur pada diri sendiri dan orang lain untuk mendapatkan hidup bahagia.
"Siji engkas nduk, jodohmu ikuh wong liyo. Seng luweh sabar maneng cek uripmu luweh apik engkok!"
"Fusena!" Carabella keceplosan menyebutkan nama Fusena pada nenek dan itu membuat nenek terkejut serta penasaran siapa itu Fusena.
Saat Carabella akan menghindar dan berdiri dari duduknya, nenek meraih tangan Carabella. "Sopo Fusena ikuh? Pacarmu seng anyar?"
Carabella tersenyum dengan memberikan keyakinan bahwa ia memilih bercerita pada nenek tentang hubungannya dengan Fusena. Siapa tau nenek tak membahas Alfandy dan pernikahan yang gagal. Maksudnya, pertunangan yang gagal. Nenek harus tau bahwa ia sudah bahagia bersama Fusena dan Fusena adalah pria yang sangat baik. Bahkan Fusena menyuruhnya untuk pulang dan menemui nenek serta bertemu Alfandy dan bicara baik-baik padanya. Tak hanya itu, Fusena adalah pria yang ia tunggu kehadirannya setelah mereka bertemu di Fethiye beberapa tahun yang lalu.
![](https://img.wattpad.com/cover/231090781-288-k130892.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent [Tamat]
RomanceDalam gerbong kereta di stasiun terakhir Terlukis indah di setiap stasiun pemberhentian Ketika senja tiba, Semua harapan dalam petikan harpa itu seperti suara peluit panjang dan tak terdengar lagi Menyisakan berbagai pertanyaan tak terjawab Mengiri...