Chapter 20: eccedentesiast.

9 1 0
                                    

Chapter 20: eccedentesiast.

eccedentesiast;

someone who hides pain behind a smile.

__________

"Aku akan pulang ke Surabaya untuk menghadiri acara pernikahan adik ku. Jika kamu tak keberatan, bisa datang bersama mama, mas Celeb dan mas Centineo!"

Carabella melihat wajah Fusena dalam. Sebenarnya ia juga akan pergi ke Surabaya dan sudah mendapatkan tiket pesawat. Tapi, hatinya belum siap untuk pergi ke Surabaya, terlebih terlalu banyak luka yang ia tinggal di sana. Bila ia kembali, maka luka itu akan terasa menyiksa. Kenapa Fusena berasal dari Surabaya, kenapa tak berasal dari kota lain di Indonesia agar ia tak harus pergi ke Surabaya lagi.

Ini bukanlah kabur dari semua luka, melainkan mengobati diri dari luka. Negara ini adalah obat yang manjur dan bertemu dengan Fusena adalah sebuah obat yang ia anggap keajaiban. Fusena adalah orang yang begitu berarti sekarang karena pria itu begitu baik padanya dan selalu menghargainya. Pria yang tak pernah memaksakan kehendak dan selalu memberikan tatapan teduh yang hangat dengan senyum manis. Benar-benar sosok rumah yang begitu ia impikan selama ini.

"Apa masih pusing?" tanya Fusena dan raut wajahnya nampak khawatir.

Fusena pergi meninggalkan Carabella seorang diri di dalam kamar. Kini Carabella diam merenung, duduk di atas tempat tidur. Tak biasanya ia sakit setelah pergi travelling, biasanya ia akan mendapatkan tubuh yang bugar. Namun kali ini ia malah merasa pusing dan berkunang-kunang. Jika yang ia rasakan ini kunang-kunang sungguhan, ia akan merasa membaik namun kali ini kunang-kunang akibat pusing yang tak tertahankan.

"Hai, Zayn! Aku kembali membawa suplemen penambah darah untuk kekasih ku." Fusena menyapa patung Zayn Malik yang berdiri di dekat lemari pakaian dan itu membuat Carabella tersenyum.

Carabella menerima satu kapsul suplemen penambah darah dari Fusena dan langsung meminumnya dengan segelas air putih. Gelas itu bertuliskan nama Zayn Malik dan itu membuat Fusena tersenyum.

"Kamu sudah bekerja sangat keras hingga kekurangan zat besi. Oleh karena itu kamu merasa pusing berkunang-kunang!"

Kepala Carabella menggeleng. "Ini karena cinta ku pada Zayn tak terbalas. Rasanya membuatku sangat sakit."

Telapak tangan Fusena mengelus pucuk kepala Carabella. "Fangirl tanda kamu tak terlalu sakit. Jika kamu merasa sangat sakit, melihat idola kamu pun tak akan membuat kamu bisa tersenyum atau pun bercanda."

Kekasihnya itu terlalu mudah menebak tentang dirinya dan itu membuat Carabella tersenyum senang. Ia pun menghambur ke dalam dada bidang Fusena dan pria itu membuat tubuh Carabella semakin erat jatuh ke dalam pelukanya. "Aku harap bisa amnesia setelah ini dan hanya kamu, mama dan Zayn Malik yang akan ku ingat."

Telapak tangan kanan Fusena mengelus kepala belakang Carabella, sedangkan telapak tangan kirinya mengelus punggung Carabella. "Kekasih ku yang malang! Aku akan berada di sini sebagai sandaran kamu."

"Centineo yang membuatku seperti ini dia ingin aku bertemu dengan Alfandy dan menyelesaikan masalah kita." Lanjut Carabella. "Padahal, sudah berakhir sejak malam lamaran itu. Aku juga sudah mempunyai kekasih dan aku tak mau melukai kekasih ku yang baik hati ini." Aduh Carabella sembari menahan tangis. Ia tak ingin menangis dalam pelukan Fusena lagi karena ia tak ingin membuat Fusena khawatir dan melarangnya untuk ikut ke Surabaya. Ia mau ke Surabaya hanya untuk menghadiri pernikahan adik Fusena dan bertemu dengan keluarga Fusena.

Evanescent [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang