13 tahun lalu, Orange City
"Ben, cepat!"
"Tu-tunggu..! Kak.. Daniel!"
Daniel kecil menghentikan larinya dan berjalan kembali ke arah adiknya, Ben.
"Kamu sih tiap pagi di ajak jogging suka engga ikut," omel Daniel, tangan kecilnya meraih tas kecil yang dipegang oleh adiknya itu.
"K-kan.. Ben nggak bisa lama-lama di luar," balas Bam sambil memasang wajah sedih.
Daniel yang gemas mencubit pipi sang adik, kemudian menggandengnya agar mereka dapat berjalan bersama.
"Oke-oke, maafin kakak, oke? Kalau nanti udah sampai di Hontoon Island Adventures kakak beliin es krim," ujar Daniel.
Wajah Ben seketika bersinar, "mau-mau!" ujarnya girang sambil menganggukkan kepala kecilnya.
Daniel meletakkan telunjuknya di depan bibirnya membentuk gestur agar Ben tidak berteriak terlalu kencang, "tapi ada syaratnya," sambung Daniel.
Wajah Ben kembali sedih, "apa itu?" tanyanya pasrah.
Daniel tersenyum, "jangan sampai papa sama mama tau," ujarnya.
Ben kecil tertawa, "deal! Kakak janji?" ujarnya sambil mengacungkan jari kelingkingnya dan dibalas oleh Daniel.
"Janji!" balas Daniel.
***
Beomgyu membuka kedua matanya. Langit-langit yang familiar dan entah mengapa ia merasakan deja vu. Beomgyu mulai mengerjapkan kedua matanya dan melihat ke arah sekitar.
"Kak.. Daniel?" ucapnya lirih.
Daniel—Yeonjun menoleh ke arahnya. "Oh.. udah bagun?" tanyanya.
"...ini dimana?" tanya Beomgyu.
"Rumah. Di jalan tadi kamu ketiduran, jadi kakak bawa ke kamar," ujar Yeonjun.
Beomgyu terdiam, ia ingat. Setelah lelah karena mengalami begitu banyak kejadian dalam satu waktu membuatnya kelelahan dan tertidur.
"Papa sama mama..! Gimana kabar papa sama mama?!" Beomgyu mencoba bangkit dari posisinya, tapi karena tubuhnya yang lemas membuatnya hampir terjatuh dari kasurnya.
Yeonjun segera menangkap tubuh Beomgyu dan memeluknya erat. Yeonjun menggelengkan kepalanya. Beomgyu dapat merasakan gerakan lemah Yeonjun itu pun terdiam.
Beomgyu membalas pelukan Yeonjun dan menangis pada bahu lebar Yeonjun. Suara tangisnya teredam oleh tubuh Yeonjun. Yeonjun yang sudah tidak dapat membendung air matanya lagi ikut menangis.
Di ruangan yang sunyi itu, hanya terdengar suara isakan tangis mereka yang tertahan dan sangat memilukan. Begitu banyak hal yang mereka tidak pahami, terlebih lagi ingatan yang sebelumnya mereka tidak yakini apakah itu benar milik mereka atau bukan, mulai menyatu dan membentuk benang merah yang selama ini menghantui diri mereka masing-masing.
13 tahun lalu—hingga sekarang mereka adalah saudara.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
kakak asuh × yeongyu [tamat]
FanfictionBeomgyu yang manja, tiba-tiba ditinggal oleh kedua orang tuanya karena urusan pekerjaan di luar negeri. Karena khawatir dengan putra semata wayang mereka, akhirnya Beomgyu dititipkan kepada seorang 'Kakak Asuh.' Highest Peak: #1 - tomorrowxtogether ...