°sepuluh°

5.9K 762 205
                                    

"Aneh.. ada yang aneh..." Beomgyu mengelus-elus dagunya dan bergumam sendiri di tempat duduknya.

Jaemin yang sejak tadi berdiri sambil memegang mie cup dan air mineral menatap ngeri ke arah Beomgyu yang dimana semenjak Jaemin pergi ke kantin hingga balik lagi ke kelas, Beomgyu masih dalam posisinya.

"Pokoknya ada yang aneh disini.." ujar Beomgyu lagi pelan yang masih bisa di dengar oleh Jaemin.

"Yang ku liat aneh disini ya cuman kamu." Jaemin akhirnya meletakkan mie cup dan air mineralnya karena kakinya mulai kesemutan.

"Anjay, ada bekas jus tumpah disini makanya semutan. Gue sumpahin yang numpahin sisa hidupnya nggak bakalan dimudahin. Amiin..." Oceh Jaemin, sifat aslinya keluar.

"Na, kalo orang tiba-tiba nyuekin kamu.. itu tandanya kenapa?" Tanya Beomgyu tanpa menoleh ke arah Jaemin.

"Hah? Nyuekin? Hm.. mungkin dia ada dendam sama kamu.." ujar Jaemin serius.

"Hah?! Dendam?!" Beomgyu menoleh ke arahnya dengan ekspresi luar biasa terkejut.

"Eh? Sekaget itu kamu?!" Tanya Jaemin syok.

"Awalnya sih baik-baik aja, terus tiba-tiba berubah jadi cuek, sok-sokan nggak peduli, terus kalo di ajak bicara jawabnya singkat-singkat! Di chat gitu juga." Beomgyu memajukan bibirnya yang artinya ia kesal dan juga sedih.

"Gitu ya? Hm.. oh aku tau!" Jaemin menjentikkan jarinya, Beomgyu menatapnya dengan penuh harap.

"Itu tandanya cemburu! Biasanya ya, kalau orang cemburu tuh suasana hatinya bakal berubah secara drastis, terus tiba-tiba! Yang katamu sebelumnya baik-baik aja, terus tiba-tiba berubah cuek, kan? Itu udah pasti cemburu!" Jaemin memajukan dagunya tanda ia bangga dengan jawabannya sendiri.

"Oohhh.. cemburu ya? Kalo gitu, supaya bisa baikan lagi gimana caranya?" Tanya Beomgyu dengan polosnya seolah-olah hal itu sama seperti caranya meminta maaf kepada anak-anak SD.

"Serahkan pada Guru Nana satu ini!" Ujar Jaemin sambil menggulung lengan seragam sekolahnya dan mulai membisikkan sesuatu ke telinga Beomgyu. Beomgyu yang tidak paham apa-apa hanya mengangguk dan mencatat semua arahan Jaemin di dalam otaknya.

"Oke?" Tanya Jaemin setelah selesai memberikan solusi.

Beomgyu mengangguk mantap. "OKE!" Ujarnya sambil membuat gestur 'Oke' di kedua tangannya. Jaemin tersenyum bangga, ia sampai melupakan mie cup nya yang sudah mengembang dan airnya sisa setengah sekarang.

***

'Kok gue begitu sih tadi pagi? Apa nggak terlalu kasar?' Batin Yeonjun sambil beberapa kali mengusap rambutnya tanpa sadar.

Jadi, setelah kepulangan Soobin kemarin, Yeonjun mengurung dirinya di dalam kamar sampai larut pagi. Beomgyu yang saat itu masih demam, terpaksa hanya meminum obat dan tidur, hingga pagi tadi demamnya sudah turun dan Beomgyu sembuh total.

Paginya, Yeonjun keluar kamar dengan mata bengkak akibat tidur terlalu lama dan sama sekali lupa membuat sarapan. Alhasil, ia tidak membuatkan Beomgyu sarapan atau bekal dan langsung menyuruhnya berangkat sekolah.

Saat ditanya pun, Yeonjun hanya menjawab dengan gumaman singkat atau sama sekali tidak menjawab pertanyaan Beomgyu, sesampainya di sekolah Beomgyu, Yeonjun yang biasanya selalu mengucapkan sesuatu, tetapi tidak untuk pagi tadi. Ditambah, murid bernama Soobin itu terlihat sedang menunggu Beomgyu di depan gerbang sekolah.

Yeonjun yang sedang kesal pun meninggalkan Beomgyu tanpa menoleh atau bicara sedikitpun kepadanya.

"Udah jam masuk.. balik dulu deh." Yeonjun bangkit dari tempat duduknya dengan malas dan menyeret kaki-kakinya yang terasa berat menuju kelasnya.

kakak asuh × yeongyu [tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang