° tiga belas °

4.1K 541 170
                                    

"Apa? Papa sama Mama mau balik?" Yeonjun menghentikan kegiatan menyapu lantainya.

Beomgyu mengangguk. "Katanya besok lusa, pesawat jam dua belas siang, sampai sini kemungkinan agak malem", jelasnya.

"Wah! Selamat ya, dek! Perlu disiapin makan malem juga? Air anget buat mandi? Pokoknya harus beberes ama kerja lebih ekstra dari biasanya!" Yeonjun bermonolog sendiri. Sapu berwarna merah muda dan putih kesayangan Ibu Beomgyu masih dipegangnya, Beomgyu geli sendiri melihat penampilan Yeonjun sekarang, bahkan ia sampai harus menahan tawanya.

"Gausa repot-repot, pesennya tadi yang penting rumahnya tetep bersih, rapi, ama akunya aman.. gitu kata Mama", ujar Beomgyu sambil melalui Yeonjun dan menuju dapur.

Yeonjun diam. 'Emangnya.. Beomgyu setinggi itu? Cuman perasaan gua doang apa emang dianya keliatan makin dewasa?' pikir Yeonjun.

"—Njun! Kak Yeonjun!" Panggil Beomgyu di kejauhan.

Yeonjun tersadar dari lamunannya. "H-hah? Kenapa, Gyu?" tanya Yeonjun.

"Laper, buatin makan", ujar Beomgyu.

Yeonjun meletakkan sapu yang dipegangnya dan menghampiri Beomgyu. "Udah jam sembilan juga ya.. mau makan apa nih?" Yeonjun mengamati isi kulkas.

"Spaghetti buatan kakak yang waktu itu enak.. mau lagi", kata Beomgyu pelan.

"Beneran enak?" Tanya Yeonjun antusias.

Beomgyu mengangguk pelan. "Meski bekas jatuh", sambungnya.

"Ah, diem ya, gausa diingetin. Tapi engga apa-apa kamu baru bangun makannya spaghetti, gamau nasi dulu gitu?" Yeonjun memastikan.

Beomgyu nampak ragu, "yauda buatin omelette, trus spaghetti nya agak siangan aja kalo begitu", ujar Beomgyu.

Yeonjun tersenyum senang mendengar ucapan Beomgyu. "Oke, tunggu di dalem biar kakak masakin", Yeonjun mengusap pelan kepala Beomgyu. Beomgyu mengangguk mengerti dan memilih nonton film di ruang tengah.

Karena sepertinya lebih seru makan di dalam, Yeonjun membawa sarapan mereka ke ruang tengah dan akhirnya ia bersama Beomgyu sarapan bersama di depan TV. Kebetulan saat itu sedang ada film yang bagus, jadi mereka berdua memutuskan untuk makan sambil nonton bersama. Selesai makan pun, Yeonjun yang biasanya segera mencuci piring, memilih untuk meminggirkan piring kotornya dan melanjutkan tontonannya bersama Beomgyu.

Mereka berdua nonton dengan tenang, kecuali saat adegan aksi muncul, keduanya akan sibuk menyoraki sang tokoh utama dan ikut larut ke dalamnya. Hingga akhirnya sang tokoh utama pria berhasil menyelamatkan sang kekasih, lalu adegan berikutnya merupakan adegan yang.. sedikit panas. Beomgyu memalingkan wajahnya dan Yeonjun segera bangkit dan membawa piring-piring kotor menuju dapur.

"Dek matiin tv nya!" Ujar Yeonjun panik.

"I–ini lagi usaha! Tombol matiin yang mana sih kok tiba-tiba ilang?!" Protes Beomgyu karena dari tadi tidak berhasil menemukan tombol power.

Setelah Yeonjun menghampirinya, barulah mereka berhasil mematikan TV dan suasana menjadi canggung seketika. Hanya adegan ciuman, tapi sudah cukup membuat mereka berdua malu karena tidak biasa melihat hal yang seperti itu. Bahkan, ini pertama kalinya bagi Beomgyu.

"Kamu kok nontonnya yang begitu sih?" Tanya Yeonjun begitu keduanya mulai tenang.

"Kakak juga ikut liat bareng aku, kok aku doang yang disalahin?!" Protes Beomgyu.

Ucapan Beomgyu ada benarnya juga, tapi bagaimanapun juga, adegan aksi di dalamnya sangat menarik dan efek yang ditampilkan sungguh nyata sehingga Yeonjun jadi tertarik untuk menontonnya. Dan juga, rata-rata film barat “kebanyakan” memasukkan kissing scene dalam film mereka.

kakak asuh × yeongyu [tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang