°satu°

16.2K 1.4K 284
                                    

"Beneran ini Papa kamu yang beliin, Gyu?!" Hueningkai, salah satu teman akrab Beomgyu menatap koleksi robot-robot milik Beomgyu.

"Wah, ada yang langka juga..." Ujar Taehyun sambil berdecak kagum. Ia juga salah satu teman akrab Beomgyu.

"Iya dong!" Ujar Beomgyu dengan bangga.

Choi Beomgyu, meski umurnya sudah 17 tahun dan duduk di bangku kelas 3 SMA, sifat dan kelakuannya masih seperti anak-anak di bawah umur.

Mulai dari ngoleksi mainan, makan di suapin, kalo makan sendiri belepotan, mandi kadang dimandiin, dan tidur suka dikelonin.



3 minggu sebelum keberangkatan...




Lokasi, Ruang Rapat (Dapur)
Pukul 04.30 pagi

"Jadi, ini gimana Yah?" Ibu Beomgyu, memainkan kedua tangannya gelisah.

"Nggak ada cara lain, Mah.. mungkin ini memang yang terbaik. Kalau kita nggak pergi, Ayah nggak bakal bisa biayain Bamgyu." Sang Ayah menatap foto putranya dengan tatapan sendu.

"Anak terus dipikirin. Akunya kapan?!" Sang Ibu menghentakkan kakinya kesal.

"Mah! Ssstt! Ssttt!" Akhirnya, mereka berdua tenang dan setelah berdiskusi lebih panjang, mereka setuju dengan satu kesepakatan.

Hari ini...

"Gyu, kalo misal kamu ditinggal sendirian di rumah gimana?" Tanya Hueningkai.

Sekarang mereka lagi di perjalanan pulang.

"Emm.. nggak mungkin! Papa sama Mama ngerti aku orangnya gimana!" Beomgyu menaikkan dadanya.

"Kita liat aja..." Ujar Taehyun pelan.



"Apa?! Ke luar negeri?!" Beomgyu memukul meja makan dengan mata melotot.

"I-iya.. Papa baru dapat kabar, Mamah juga harus ikut karna ada proyek baru.. adek jadi harus di tinggal..." Ujar Sang Ayah dengan takut.

"N-nggak mau! Beomy nggak mau sendiri!" Beomgyu menghentakkan kedua kakinya seperti anak kecil.

"Ada yang nemenin.. Papa sama Mamah nggak tega ninggalin kamu sendiri." Ujar Sang Ibu sambil mengelus kepala Beomgyu penuh kasih.

"Kalo nggak tega, kenapa ninggalin?!" Beomgyu mengusap air matanya.

"Sayaang.. mau nanti Papa nggak beliin mainan lagi? Atau nggak bisa jalan-jalan lagi? Pekerjaan ini penting untuk Papa sama Mama, juga untuk Beomy. Mama udah panggilin pengasuh buat nemenin kamu di rumah..." Ibu Beomgyu mengusap air mata anak laki-lakinya itu.

"P-pengasuh...?" Ujar Beomgyu.

"Ya.. sebenarnya Papa sama Mama nggak mau ninggalin kamu, tapi ini pekerjaan penting, jadi kamu ditinggal bisa kan sayang?" Ibunya memeluk sambil mengelus surai coklat madu milik Beomgyu.

Beomgyu dengan berat hati menganggukkan kepalanya, sangat pelan hampir tidak terlihat.

"Yasudah, nanti Mama sama Papa sering-sering nelpon Beomy, pokoknya kita vidcall setiap malam, oke ya Sayang?" Beomgyu mengangguk.

"Nah, gitu dong jagoan Mama.. Pa!" Ayahnya mengangguk.

"Ayah panggilin dulu bentar." Kemudian pergi, Beomgyu mengerutkan keningnya.

"Udah disini?" Tanya Beomgyu sambil menatap Ibunya.

"Maaf ya.. Papa sama Mama berangkat 2 jam lagi, jadi Mama sudah panggilin orangnya." Ujar Sang Ibu sambil menatap wajah terkejut Beomgyu.

kakak asuh × yeongyu [tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang