Dent, aku tak memiliki apa-apa dalam hidup ini selain mimpi. Dan kau telah membawanya di hari kau hilang ditelan bunyi. Ya, kita tak lagi bercakap-cakap meski sesekali kita bersitatap sebagai yang tak diharap.
Aku ingin libur memikirkan masalalu, tapi namamu adalah penggali kubur dalam kepalaku, setiap kali ia gali dan gali lagi, aku pun gila dan gila lagi.
Sepasang tangan kuterbangkan ke langit, sepasang tanganku yang hitam kelam, ia melesat dengan sayap-sayap rumit, seperti doa-doa orang sakit.
Tuhan menolakku, seperti kau menolakku di malam jahannam itu. Nerakalah waktu, yang membakar apa yang sia-sia menjadi abu tak berguna.
2021
YOU ARE READING
Dentoj
Romance#55 in Puisi (Jan, 17th of 2019) #82 in Puisi (Jan, 17th of 2019) #79 in Puisi (Jan, 17th of 2019) #104 in Puisi (Jan, 29th of 2019) #7 in Sastra (Jan, 29th.of 2019) #26 in Lokal (Feb, 20th of 2019) #124 in Lokal (Feb, 20th of 2019) #133 in Lokal (F...