Dentoj, asmara tidak butuh samara 'tuk memeluk cinta. Di malam tanpa curiga, kita menyenggama tanpa rupa pura-pura. Kau jadi sekeras batu, aku jadi selembut salju. Kita mencair dan mengalir, seperti keringat menyungai di tubuh.
Kau minta makan selepas itu, kita keluar cari pengusah lapar, tubuh kita tergelar di depan sepasang mie instant. Kutatap matamu yang menawan, kususur bibirmu yang basah dipulas desah. Kuingat tubuhmu di antara tubuhku yang telanjang, oh seluruh cabe rawit ingin kutelan.
Begitu saja angan-angan menjadi ingin-ingin. Tubuhmu dirampas jarak yang membuat hati kebas. Waktu pun bebas melakukan apa saja, mencetak tubuhmu dalam kepala. Awan-awan perkasa akan memperkosa hujan airmata.
Sang, 03.58 13 Juli 2020
YOU ARE READING
Dentoj
Romance#55 in Puisi (Jan, 17th of 2019) #82 in Puisi (Jan, 17th of 2019) #79 in Puisi (Jan, 17th of 2019) #104 in Puisi (Jan, 29th of 2019) #7 in Sastra (Jan, 29th.of 2019) #26 in Lokal (Feb, 20th of 2019) #124 in Lokal (Feb, 20th of 2019) #133 in Lokal (F...