Chapter 5

9.3K 1K 48
                                    

Yibo mengernyit saat memandang ke seberang rumahnya dan mendapati toko Zhan tutup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yibo mengernyit saat memandang ke seberang rumahnya dan mendapati toko Zhan tutup. Pagi ini ia berniat melihat keadaan Junjun sejak kemarin meninggalkan anak itu dalam keadaan muram bersama Zhan.

"Ma, apa kau tahu kenapa hari ini toko roti Zhan tutup?" Ia bertanya ketika sang ibu menyediakan kopi di hadapannya.

Mengikuti kabar yang didengar dari putranya, kedua mata nyonya Wang dilempar hingga ke seberang jalan lalu menggeleng. "Aku tidak tahu. Mungkin mereka ada perlu hingga harus menutup tokonya hari ini. Kenapa kau perhatian sekali?"

Tangan yang memegang cangkir kopi diangkatnya, Yibo menyesap kopinya sebelum berkata, "Aku hanya ingin melihat keadaan Junjun."

"Oh, anak itu," gumam nyonya Wang. "Kemarin sore aku melihatnya hanya duduk termenung di toko sambil memandang ke jalanan. Apa lukanya parah?"

Yibo menggeleng. "Tidak seberapa parah. Wajar saja kalau anak-anak terluka saat bermain. Tapi Zhan tampaknya sangat protektif kepada Junjun sehingga ia tidak mengizinkannya bermain sampai diizinkan kembali."

"Oh, kasihan sekali Junjun." Wajah sang ibu memperlihatkan simpatinya. "Pantas saja dia menjadi lesu. Dia pasti bosan seharian duduk di rumahnya. Atau mungkin karena itu juga, makanya Zhan menutup toko hari ini untuk membawa Junjun jalan-jalan?"

Mengangkat bahu menjadi respons Yibo. "Bisa jadi begitu." Lalu menyesap kopinya lagi. "Baiklah, ma, aku pergi kerja dulu. Sampai nanti." Ia mengecup pipi sang ibu sebelum menuju pintu keluar.

Saat pria itu hendak membuka pintu mobilnya, sekali lagi ia menoleh ke arah toko roti. Hatinya ingin sekali mengetahui alasan Zhan menutup tokonya hari ini. Entah kenapa sejak kemarin keadaan Junjun sangat mengganggu pikirannya. Jadi, mengikuti keinginan hatinya, ia menyeret kakinya ke seberang jalan.

Pintu depan toko tertutup rapat. Jadi, ia menuju pintu kecil di samping yang langsung menuju rumah di belakang toko.

Ia mengetuk beberapa kali dan tak disangka pintu itu terbuka tak lama kemudian.

Yibo mengernyit menatap seorang pria lain di rumah itu. "Kris, sedang apa di sini? Apa Zhan Zhan ada di rumah?"

Kalau Yibo tidak terlalu terkejut, tapi Kris yang terkejut. "Yibo, sedang apa di sini?" Ia juga menanyakan pertanyaan yang sama. "Kenapa bisa tahu rumah Zhan Zhan?"

"Oh, aku tinggal di seberang sana bersama ibuku." Yibo menunjuk rumahnya. "Kami baru saja pindah."

"Rupanya kau tetangga baru Zhan Zhan." Kris menyeringai. "Kebetulan sekali!"

"Ya, sangat kebetulan," balas Yibo tersenyum. "Apa Zhan ada di rumah?"

"Dia sedang pergi ke Pudong untuk belanja bahan-bahan toko. Apa kau sangat perlu untuk bertemu dengannya?"

"Oh, jadi dia sedang pergi," Yibo bergumam. "Lalu apa yang kau lakukan di sini?"

"Aku? Menemani bocah itu." Kris menunjuk ke dalam rumah ke arah Junjun yang sedang duduk menikmati sarapannya.

A LITTLE SECRET ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang