Chapter 6

8.5K 999 152
                                    

Yibo membalik daging yang tersisa dan mematikan api

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yibo membalik daging yang tersisa dan mematikan api. Berusaha memenuhi permintaan anak-anak yang meminta dibuatkan lebih banyak hamburger. Akhirnya ia menghabiskan terlalu banyak waktu di depan pemanggangan.

Padahal yang benar-benar diinginkan Yibo adalah berbicara dengan Zhan. Tapi ia terikat dengan pemanggangan itu, dan Zhan berhasil menjaga jarak darinya. Ia punya firasat bahwa pria manis itu berusaha menghindarinya. Hal yang aneh mengingat betapa dekatnya mereka dulu.

Bahkan pertemanan mereka sangat erat sampai malam pesta perpisahan SMA itu. Rasa bersalah menghampiri relung hati Yibo. Apa yang terjadi di gudang pada malam itu adalah kesalahannya. Tapi ia tak pernah berniat melakukannya. Ia tidak pernah mau mengambil keuntungan dari keluguan Zhan.

Yibo meletakkan spatula dan memandang jauh ke depan, mengenang ....

Flashback On

Yibo mengikuti seorang temannya, Heqin, yang mengatakan bahwa Zhan sedang menangis seorang diri di lorong. Ia minta diantarkan padanya.

"Kau yakin dia ada di sini?" Yibo merasa ada yang aneh ketika ia diantar ke area sekolah yang terletak begitu jauh di belakang gedung olahraga sampai-sampai suara musikpun tidak terdengar lagi.

"Dia tidak ingin ada yang melihat," celoteh Heqin. Pemuda itu berhenti di depan gudang besar tempat peralatan olahraga disimpan. "Dia ada di sana. Ayo, masuk. Bicaralah padanya."

Yibo mengernyit tidak percaya. Ia merasa ragu sampai mendengar suara Zhan dari dalam gudang.

"Yibo, apa itu kau?"

Menyingkirkan firasatnya yang tidak enak, Yibo melangkah memasuki gudang. Ia melihat Zhan berdiri dengan wajah gelisah agak ke belakang dekat dinding. Ia segera menghampirinya.

"Apa kau baik-baik saja?"

Mata Zhan berkedip-kedip pada Yibo. "Aku baru saja mau menanyakan hal yang sama padamu."

"Oh, ya? Kenapa?"

"Heqin bilang kalau kau ingin bicara padaku. Dia bersikeras membawaku ke mari," Zhan menjelaskan.

Tiba-tiba semuanya masuk akal bagi Yibo. Ia pun bergegas menuju pintu tapi tak cukup cepat. Pintu itu terbanting di depan wajahnya dan tawa keras merebak dari luar.

Yibo meraih gagang pintu dan mendapati pintu dikunci dari luar. Kakinya menendang pintu hingga menimbulkan bunyi gedebuk yang keras. "Heqin, ini tidak lucu!" teriaknya. "Keluarkan kami dari sini."

"Silakan kalian bersenang-senang. Sampai jumpa besok pagi!" Suara tawa Heqin menghilang di dalam jarak yang semakin menjauh.

"Sialan!" Yibo menendang pintu itu dengan kesal.

Keheningan menyambut rentetan kata-kata marah Yibo dan seketika ia menyadari bahwa ia hanya tinggal berdua saja dengan Zhan. Terjebak dalam gudang.

Yibo menatap Zhan dan berkata, "Kita akan membuat keributan, barangkali ada yang mendengar kita."

A LITTLE SECRET ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang