Setelah tidur nyenyak selama dua jam, Zhan tersadar. Ia refleks mengangkat tangan ingin mengusap matanya tapi segera merasakan sakit yang menggigit di punggung tangannya. Infus? Matanya menatap jarum infus di tangannya, dan memperhatikan tempatnya berada sekarang. Maka, tahulah Zhan bahwa dirinya sedang berada di salah satu kamar rawat di rumah sakit.
"Kau sudah sadar?" Yibo baru saja keluar dari kamar kecil ketika menemukan Zhan sudah membuka matanya. Wajah pria itu masih basah saat beranjak ke meja samping Zhan. Ia meraih tisu lalu menyeka wajahnya hingga kering.
Zhan mencoba bangun duduk di atas tempatnya berbaring. Tidak terlalu sulit karena ia memang tidak sedang sakit. Tapi mengapa ia sampai dibawa ke rumah sakit setelah turun dari roller coaster lalu muntah dan .... ingatannya hilang setelah itu.
Menatap pada Yibo yang tersenyum padanya, Zhan bertanya, "Mengapa aku ada di sini?"
"Tebak?" Yibo mendudukkan dirinya di kursi samping Zhan.
"Aku bertanya padamu."
"Kau pingsan," jawab Yibo. "Darahmu rendah. Sangat rendah. Apa kau makan teratur akhir-akhir ini?"
"Kukira itu bukan urusanmu," Zhan membalas dengan ketus.
Sebelah alis Yibo naik ke atas, "Apa kau sedang kesal atau marah padaku? Apa aku melakukan kesalahan padamu?" Ia bisa merasakan aura bermusuhan yang dilontarkan Zhan padanya.
Banyak! Tapi Zhan menelan kembali kalimat itu untuk dirinya sendiri. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak lagi dekat-dekat dengan Yibo.
"Mana Junjun?" Zhan berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Pulang bersama neneknya!" tekan Yibo. Nadanya tenang tapi ekspresinya tidak demikian. Secara perlahan wajahnya mengeras.
Zhan mengamati wajah pria itu dengan sorot tidak mengerti. Pertama, bukankah tadi Yibo masih tenang-tenang saja tapi rupanya itu hanya di permukaan. Setelah Zhan perhatikan lagi pria itu sedang berusaha menyimpan amarahnya. Entah karena apa. Kedua, apakah ia salah dengar tentang keberadaan anaknya sekarang?
"Nenek? Bukankah ibuku berada di Chongqing?"
"Ibuku ada di sini." Meskipun suara Yibo lembut dan pelan, tapi sesuatu yang dingin merayapi tulang belakang Zhan. Ia terkesiap sesaat.
Zhan berusaha menyembunyikan kegugupannya. "Rasanya aku tidak mengerti."
"Tidak. Kau mengerti." Yibo menatap tajam pada Zhan seakan ingin menelannya hidup-hidup.
"Sebenarnya aku sama sekali tidak tahu apa-apa," Zhan memaksakan diri tertawa kecil dan dengan gugup mencengkeram selimut di bawahnya. "Tentu saja, ibumu sudah seperti nenek bagi Junjun."
"Begitukah? Kau tidak ingin mengatakan hal lainnya?"
Merasa panik, Zhan menjilat bibirnya tanpa sadar. "Apa maksudmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
A LITTLE SECRET ✓
أدب الهواةXiao Zhan tak mengira akan bertemu kembali dengan Wang Yibo setelah sepuluh tahun berpisah. Namun, kali ini Xiao Zhan bertekad supaya Wang Yibo tidak boleh lagi mendekati dirinya karena ia memiliki sebuah rahasia yang tidak boleh diketahui oleh pria...