Chapter 11

8.9K 769 36
                                    

Yibo mengantar Zhan pulang ke rumah setelah satu setengah jam berada di the mansion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yibo mengantar Zhan pulang ke rumah setelah satu setengah jam berada di the mansion. Sesungguhnya Yibo masih ingin berada di sana, berdua dengan Zhan, menikmati malam kencan mereka yang pertama.

"Kupikir ini kencan kedua kita," Zhan mengoreksi. "Kalau kau memang menyukaiku, saat di gudang itu adalah kencan pertama kita."

Sebelah alis Yibo terangkat memandang dengan heran.

"Kenapa? Apa kau akan menyangkali lagi perkataanmu sebelumnya yang mengatakan kalau sejak itu kau sudah menyukaiku?"

"Tidak." Yibo menggeleng. "Aku memang menyukaimu sejak itu."

"Ya, sudah. Berarti ini kencan kedua kita," putus Zhan.

Yibo menarik bibirnya. "Baiklah, ini kencan kedua kita." Nyaris tertawa.

"Dan kau tidak harus sesopan itu." Kalimat Zhan membuat Yibo bingung lagi. Zhan mengangkat tangan menunjukkan genggaman tangan Yibo yang sejak tadi dilakukan pria itu. "Apa kau hanya akan terus menggenggam tanganku?"

"Y-ya," Yibo menjawab ragu. Tidak yakin apa yang ingin dikatakan oleh pria yang baru menjadi kekasihnya ini. "Kurasa begitu. Karena ini kencan pertama kita ... setelah sekian lama, aku mencoba bersikap sopan." Ia masih ingat saat mencoba memeluk Zhan sebelumnya, pria manis itu merasa tidak nyaman dan ingin lari darinya. Dan Yibo tidak menginginkan hal itu. Karena itu, ia hanya berani menggenggam tangannya saja.

"Ayolah, Yibo. Kita bukan lagi anak SMA lagi," keluh Zhan. "Kau bisa menciumku kalau mau. Aku tidak keberatan sebagai awal kita."

Zhan tak sadar bahwa perkataannya membangkitkan sesuatu yang sejak tadi dipendam Yibo dalam-dalam. Ia baru saja mendapatkan kembali cinta Zhan walau tidak sepenuhnya, dan tidak ingin mengambil resiko dibenci lagi oleh pria manis itu.

Namun, sekarang Zhan terang-terangan memintanya mencium dirinya. Apakah ini mimpi?

"Yibo, apa kau mendengarku?" Zhan tidak yakin pria itu mendengar perkataannya yang sebelumnya karena Yibo terlihat kehilangan kesadarannya untuk sesaat. Jadi, ia mengulang kembali, "Kubilang kau boleh menciumku kalau kau mau."

"Kau tak perlu memintanya dua kali." Mata Yibo menatap Zhan lekat-lekat saat ia mengatakannya.

"Aku tidak meminta ..."

Bibir Yibo membungkam kata-katanya, dan Zhan memutuskan tidak penting siapa yang meminta karena ia sudah mendapatkan apa yang diinginkannya.

Bibir Yibo hangat dan manis di mulutnya. Tangan pria itu membawa perlahan pinggangnya hingga merapat pada tubuhnya. Zhan merasa nyaman dalam pelukannya, menikmati kedekatan tersebut. Pria itu menciumnya seakan mereka memiliki semua waktu di dunia ini.

Seiring berjalannya waktu, Zhan menjadi ahli dalam menjaga jarak dari siapa pun, tapi menghabiskan waktu bersama Yibo beberapa hari ini telah membuatnya menyadari betapa ia merindukan pasangan. Zhan tersentak saat menyadari betapa ia merindukan sentuhan pria itu.

A LITTLE SECRET ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang