Chapter 12

8.6K 732 50
                                    

"Yibo, kita mau ke mana lagi?" Zhan bertanya tidak sabaran saat pria itu memasuki kursinya di belakang kemudi dan berkata masih ada satu tempat lagi yang akan mereka tuju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yibo, kita mau ke mana lagi?" Zhan bertanya tidak sabaran saat pria itu memasuki kursinya di belakang kemudi dan berkata masih ada satu tempat lagi yang akan mereka tuju. "Ini sudah tengah malam. Tempat apa lagi yang masih buka?"

Mereka baru saja keluar dari bioskop dan ketika Zhan melihat arloji di tangannya waktu sudah menunjukkan pukul sebelas tiga puluh malam.

"Ini masih belum terlalu larut, Zhan." Yibo memberikan kedipan mata. "Apa yang kau khawatirkan? Kalau Junjun, kupastikan bahwa ibuku akan menjaganya dengan baik." Yibo memasukkan kunci kontak dan memundurkan mobil, membawa kotak besi itu keluar dari parkiran.

Tidak punya pilihan lain selain mengikuti kemauan pria di sampingnya, Zhan mengubah duduknya menjadi melihat ke depan. "Aku tak tahu bahwa kau seliar ini. Rasanya aku harus bersyukur kalau dulu kita tidak bersama," guraunya.

Yibo terkekeh, "Kau belum melihat apa-apa. Bukankah ini terasa mendebarkan?"

Zhan tergelak kecil. "Mungkin aku harus menyesali karena sudah melewatkan waktu kencan SMA yang begitu mendebarkan."

"Setelah ini akan terasa lebih mendebarkan," kata Yibo penuh keyakinan.

Zhan menghadapkan tubuhnya ke arah Yibo. "Sebenarnya kita mau ke mana?"

"Yuanbi Garden."

"Kau serius?"Zhan menatap tak percaya. "Semua tahu satu-satunya alasan orang ke Yuanbi garden adalah untuk bercumbu!"

"Kau benar," Yibo terkekeh kecil. "Tempat itulah dulu yang sering kutuju."

"Jadi ke sanakah kau membawa Zishi?"

Yibo meliriknya ingin tahu. "Beberapa kali. Tapi biasanya aku begitu terburu-buru ingin menemuimu sehingga Zishi terpaksa harus puas dengan satu atau dua ciuman saja."

"Terpaksa harus puas?" bibir Zhan berkerut.

Yibo tersenyum simpul dan mengalihkan perhatiannya ke jalan. Di belokan selanjutnya, Yibo mengalihkan mobilnya dari jalanan aspal ke jalanan tanah.

"Kau serius mau membawaku ke sana?"

Yibo meliriknya. "Kecuali kalau kau tidak mau ..."

"Tidak. Kita bisa pergi sana." Zhan menegakkan tubuh dan menatap lurus ke depan, berusaha menyembunyikan wajahnya yang terasa memanas. "Aku belum pernah ke sana pada malam hari."

Yibo tersenyum dan kakinya menginjak pedal gas.

*

Sebelah lengan sebagai bantal, Zhan menatap langit di atasnya malas-malasan. "Jadi hanya ini yang dilakukan di taman ini?"

Mereka sudah berada di Yuanbi garden sekitar satu jam. Tadinya mereka hanya duduk diam di atas rumput dan mengobrol ringan. Tapi sewaktu Yibo menyarankan supaya mereka berbaring dan bersantai, jantung Zhan mulai berdebar kencang.

A LITTLE SECRET ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang