Chapter 8

8.3K 949 85
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Klining!

Lonceng di pintu masuk toko berbunyi bersamaan dengan kemunculan seorang wanita cantik yang menggandeng anak perempuan berusia sekitar tiga tahun sedang menghampiri counter di mana Zhan berdiri di baliknya.

"Aku mau beli roti ...." Kalimat wanita itu berhenti dan menatap Zhan dengan seksama lalu menautkan alis. "Apa kita pernah bertemu? Kau seperti teman SMA-ku. Aku Liu Zishi. Apa kau ingat?"

Zhan memaksakan dirinya tersenyum. Tentu saja dia ingat. Ia tak mungkin lupa dengan gadis bernama Liu Zishi, gadis populer dengan persediaan teman yang tak ada habis-habisnya. Liu Zishi adalah wujud karakter yang selalu diinginkan oleh Zhan. Serta pacar dari Yibo saat itu.

"Dan kau ..."

"Xiao Zhan," jawabnya canggung seperti baru menerima wawancara kerja. Zhan mengutuk rasa tidak nyaman yang menyergapnya yang membuatnya tergagap.

"Xiao Pang Zhan!" seru Zishi akhirnya. "oh, maaf, aku tidak bermaksud ...." Wajahnya segera dipenuhi penyesalan yang membuatnya jadi kikuk.

"Tidak apa." Meski rasa sakit menghujam hatinya, Zhan berusaha menenangkan dirinya.

"Kau tetangga Yibo sekarang?"

Zhan mengangguk.

"Aku tak mengira akan bertemu denganmu lagi. Kau terlihat ... berbeda."

"Sudah sepuluh tahun berlalu, ingat," ucap Zhan ringan.

"Kau tampak luar biasa," Zishi menyahut, "Sama sekali tidak seperti kau yang dulu kuingat."

Zhan hanya tersenyum merasa tidak perlu menjawabnya lagi.

"Oh, ini putriku. Shishi." Zishi memperkenalkan gadis cilik yang dibawanya.

Zhan melangkah keluar meja untuk menyapa anak itu, "Halo, apa kabar?"

"Umurku tiga tahun." Shishi dengan bangga mengangkat ketiga jarinya.

"Shishi, paman ini tidak menanyakan berapa umurmu." Zishi tersenyum sayang pada putrinya. "Kau seharusnya menjawab 'baik'."

Anak itu menunduk malu-malu lalu menirukan jawaban sang ibu, "Baik."

Zhan tersenyum. "Anak pintar," pujinya. Lalu ia berdiri dan memandang pada Zishi. "Apa kau ingin membeli roti?"

"Oh, betul. Aku sampai lupa. Maafkan aku. Bisa berikan aku beberapa roti ...."

Zhan kembali lagi ke balik meja dan menyediakan semua roti yang disebutkan oleh Zishi tadi. Lalu membungkusnya dengan rapi.

"Omong-omong, apa kau sudah lama tinggal di sini?" tanya Zishi setelah menerima nota dari Zhan atas pembayaran rotinya.

"Lima tahun."

"Lalu keluargamu?"

"Aku hanya berdua dengan putraku di sini."

A LITTLE SECRET ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang