[BAGAIMANA JADINYA SAAT DIPAKSA MENIKAH DENGAN NANAMI KENTO, SEORANG PRIA YANG SUPER SIBUK DAN GILA KERJA?]
.
.
.
Ini tentang kamu yang belum mengerti arti sesungguhnya kehidupan rumah tangga, dan ia dengan pribadi dingin dan cinta dewasanya.
.
.
...
Aku diajak pergi ke sebuah karaoke bersama teman-teman SMA ku. Yang benar saja, setelah sekian lama tak berjumpa, aku merasakan rindu yang benar-benar dalam pada manusia-manusia kampret seperti mereka.
Mengingat terbatasnya waktu bertemu ternyata juga sedikit membuatku merindukan masa-masa sekolah itu.
Padahal, dulu . . . kita sering sekali bertemu. Setiap hari malah. Haha, setiap hari kami bertemu dan berkumpul ramai-ramai seperti ini.
Walau kenyataannya aku sering marah karena mereka terlalu berisik. Aku tak pernah membenci suasana yang seperti ini. Aku menyukainya, sebab saat kita lulus nanti. Belum pasti kita akan berkumpul dan bersenang-senang layaknya sekarang ini.
Pasti, aku yakin. Nanti akan ada saatnya satu persatu dari kita menghilang dari circle pertemanan.
Hingga pada akhirnya, benar. Akulah yang menghilang terlebih dulu. Aku menghilang saat kita masih belum menemukan universitas yang akan menentukan masa depan kami.
Ini semua karena, Nanami. Lelaki itu tiba-tiba datang untuk menghancurkan semuanya.
Memaksaku untuk dijadikan istrinya tanpa sebuah kata persetujan dari mulutku.
Dan di saat-saat menyedihkanku itu, aku sempat stress dan ingin kabur ke kutub utara.
Haha. Tapi, tidak apa-apa, aku sudah bisa sedikit demi sedikit menerima semua hal yang menimpaku.
Lagipula, Nanami bukan orang yang jahat dan arogan. Dia laki-laki yang sangat baik, lembut, pekerja keras, dewasa, sabar, dan . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ah shit, aku mengingatnya lagi.
Aku sedang tidak ingin memikirkan dirinya.
Sebab. Sejak hari itu, ia pergi keluar kota tanpa menghubungiku tentang bagaimana kabarnya. Bahkan, tak menanyakan sepatah tanda tanya yang menanyakan keadaanku.
Benar-benar the real dering darimu tak ada lagi.
Aku hanya takut. Apa yang dikatakan oleh temanku itu benar.
Ya sih, aku tahu. Nanami pergi keluar kota karena bekerja.
Tapi, bagaimana kalau Nanami bersama rekan perempuannya diam-diam sedang . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
