farty party

4.2K 361 27
                                    

how to banyak ratusan like dan viewers😟
aku pengen ngeshare ceritaku ke medsos, tapi aku malu😟

Yey, hari ini aku diajak Nanami ke pesta ulang tahun perusahaannya!

Ini saat yang tepat untuk menunjukkan bahwa aku bukanlah lagi seorang bocil biasa yang menikah dengan om-om high class.

"Nanami, ini bajunya, ya." Aku memberikan setelan jas hitam yang sudah kusiapkan pada Nanami yang masih berbalut handuk di pinggang. "Sudah kusiapkan."

Bukannya menerima atau apa, Nanami malah justru mengacak-acak rambut sembari menatapiku yang sedang mengulurkan pakaiannya.

"I-ini bajunya, cepat dipakai. Aku sudah siap, loh."

Wajahku memaling dari matanya yang sedari tadi menatap. Yang benar saja, aku sudah siap sedari tadi dengan halter dress hitam polos. Aku memakainya karena terlihat serasi dengan warna jas Nanami.

"Nanami, cepat ambil! Aku mau siapin yang lain juga. Tisu, handsanitizer, bedak, lain-lain... Kamu kenapa, sih lihatin terus?"

Dahiku mengerut kesal. Tak biasanya Nanami jadi bodoh seperti ini.

"Hm?" Nanami terkekeh, menerima jas yang kuulurkan. "Kenapa? Aku tidak menyangka, kamu bisa seperhatian ini padaku."

"I-iyalah, gimana lagi? Kewajiban seorang istri." Aku merucut sebal membuang muka.

"Hm, begitu, kewajiban seorang istri, ya?" tanyanya, meledek.

Krik...krik... oh fak, ternyata ada yang salah dengan kalimatku. Sekarang pipiku memerah.

"I-iyalah!"/tsundere mode on/ "Aku ini kan istrimu. Kalau bukan, ngapain aku mau tinggal disini? Jangan bodoh, deh."

Nanami mendekat, merendahkan tubuh tingginya sejajar denganku. Jarinya mengangkat daguku, agar dia bisa leluasa menatap wajahku yang merucut malu.

"Sayang." Panggilnya.

"/😑/"

"Aku sayang kamu."

"Sudah tahu."

"Hanya itu jawabanmu?"

"I-iya, mau apalagi? Jangan berharap banyak dariku."

Aku berjalan meninggalkan Nanami ke luar untuk segera masuk ke dalam mobil.

🌹

Kami sudah tiba di tujuan.

"(y/n), kita sudah sampai." Nanami mematikan mesin mobil dan melepas sabuk pengamannya.

"Um, tidak sesedikit yang kufikirkan. Lebih banyak orang . . . oh gawat." Gumamku sendirian sambil menggigiti ujung kuku jariku.

Aku menatap orang-orang yang berlalu lalang masuk ke pintu gedung yang dijaga dua orang pengawal.

Semuanya, tampak begitu berkelas dan menawan.

"(y/n)?" Panggil Nanami, mengacaukan pikiranku.

"Ya?"

Nanami seperti tahu ada yang kusembunyikan.

Tubuhnya mendekat, menangkup dan mengusap lembut kedua pipiku. "Wajahmu merah. Kenapa?"

"Anu, aku sedikit gugup karena bertemu banyak orang."

"Jangan khawatir. Aku kenal baik dengan mereka semua. Cukup bersikap baik dan sopan seperti biasanya saja. Ya?"

MY 9 TO 9 HUSBAND || NANAMI KENTO'S WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang