09 | Hari perdamaian Adelia dan Adelio

731 196 61
                                    

"Aku sama Chanyeol mau pergi lomba, jadi hari ini kamu sama Sehun ya berangkatnyaa," Ujar Jin pada Jisoo yang tengah memakan sarapannya itu.

"Ih kan dia gabisa pake sepedaaa??"

"Bisa kokk!"

Si bungsu Hussein itu cemberut lalu menatap ke arah kedatangan sang Papa, "Papaaa!" Panggilnya.

"Kenapa Adell??" Papa Hussein itu pun duduk di kursi samping si sulung dan meminum kopi yang sudah disiapkan oleh istrinya.

"Aku nggak mau berangkat sama sehuuun..."

"Loh kenapa?"

"Ungg...ituuuuㅡ

"Gapapa paa, Adel tuh alesan ajaa, dia sama Sehun kan berantem mulu jadi gamau bareng," kata Jin dengan santainya sementara Jisoo langsung cemberutㅡkepikiran soal hari-harinya yang bakal dipenuhi oleh keributan dengan Sehun tanpa ada yang memisahkan atau membela.

"Eiyy kalian kan udah temenan dari segede kacang polong, jadi yang akur laaah."

"Tapi aku maunya dianter Papaa, bolehh?"

"Papa kan nganter Kak Ajin sama Chanyeol, udah gapapa sama Sehun ajaa, nanti Papa bilang ke anaknya buat baik-baik sama kamu."

Hingga sepuluh menit kemudian, datanglah Sehun dengan sepeda yang baru dibelikan sang Daddyㅡanak itu memarkirkan sepedanya di halaman rumah keluarga Hussein dan ia langsung berteriak memanggil si Adelia.

"ADEEEL AYO BERANGKATTT!!"

Tapi yang keluar malah Jin, kakak dari Jisoo itu menghampiri Sehun dan berkata, "Kamu hari ini jangan nakal-nakal ya sama Adel!!"

Sehun bersidekap dada lalu mengacungkan jempolnya, "Tenang ajaa, beress!!"

"Nanti di sekolah juga kamu harus jagain dia!"

"Iyaaa!"

"Papaa! aku gamau berangkat sama Sehun..." Nah, anaknya sendiri yang dititipkan pada Sehun malah tidak mau lepas dari gendongan sang Papa.

"Gapapa lohh, itu Sehunnya juga mau. Turun yaa sayangg?" Papa Hussein lantas menurunkan Jisoo di hadapan Sehun.

"Kamu takut ya sama aku??" Sehun nanya sekaligus ngeledek.

"Enggak!!" Elak Jisoo.

"Hiyyy jangan berantem, cepet sana berangkatt!" Omel Jin.

"Sehun, Om titip Adelnya yaa? Jangan dinakalin lohh."

"Iya om ucen, tenang ajaa! Sehun hari ini juga udah janji sama Mami buat enggak nakalin Adel!" Sehun pun maju dan salam kepada Papa Hussein, "Berangkat dulu ya ooom!"

"Iyaa, hati-hati ya. Adel juga jangan nakal sama Sehun!"

Jisoo memajukan bibirnya sebal, "Iyaaiyaa, Adel pergi sekolah dulu ya Papaa!" Anak itu pun menyalami sang Papa dan menyusul Sehun naik ke atas sepedanyaㅡlebih tepatnya Jisoo naik ke boncengan belakang, tapi keburu dicegah oleh Sehunnya.

"Kamu jangan di belakang! Di depan aja!" Sehun ingat omongan Daddy-nya untuk tidak membonceng Jisoo di belakang, sebab itu lumayan beresiko untuk dirinya yang belum begitu mahir bersepeda, takut nanti jatuh dan Jisoo terseret banㅡkan nggak lucu, bisa abis dia dibabuk Arjin.

Mau enggak mau Jisoo nurut dan naik ke besi depan sepeda(?) lalu setelahnya Sehun mulai menggoes sepeda tersebut.

Selama di jalan, Jisoo enggak berhenti doaㅡMulai dari doa pendek nyampe doa makan, dan doa masuk WC aja dia bacaㅡsaking takutnya dibonceng sama si letoy.

"Kamu pake shampoo didi yang stroberi ya??" Tanya Sehun, soalnya itu kepala Jisoo deket banget sama hidung mancungnya.

"Iyaa!"

"Aku pake shampoo punya daddy dongg, wanginya segerr!"

"Emangnya enggak perih?"

"Aku pake kacamata renang pas dikeramasnya," Ujar Sehun dengan polosnya, dan itu berhasil membuat si bungsu Hussein ketawa.

"Kamu kaya orang pe'a!"

"Kan biar enggak perih! Eh tapi kamu ternyataa gak berat-berat amat yaa? Aku kira bakal berat."

"Huh iya gituu? Kak Ajin bilang aku kaya buntelan karung, berat bangettt."

"Enggak kokk, suerrr."

"Stop stoppp!!"

Ckiiittt

Sehun untung enggak kelupaan ngerem, habisnya itu Chanyeol tiba-tiba loncat ke depannya sambil ngerentangin tangannya.

"PAK RT, CHANYEOL NGALANGIN JALAN NIHH!!"

Chanyeol berdecak sebal, "Aku cuma mau ngasih kalian ini nihh!!" Ia pun memberikan dua buah gelang manik-manik berbeda warna kepada Sehun dan Jisoo.

"Unguuuu!!" Pekik Jisoo kesenangan, ia pun mengambil gelang dengan manik ungu dan memakainya di tangan kanan.

"Ini kamu yang buat?" Tanya Sehun, dia juga ikut memakai gelang pemberian Chanyeol itu yang berwarna kuning sembari menahan kakinya di tanah supaya tidak jatuh.

"Iyaa, aku diajarin Mak'e semalem, Arjin juga nanti punya kok. Nih kalo punya aku warna merah!" Chanyeol menunjukkan gelang yang sama namun dengan warna berbeda di tangan kirinya.

"Kalo Kak Ajin warna apaa?" Jisoo penasaran.

"Biruuu!"

"Woahh baguss!"

"Iya, dia kan ketua geng kita jadi harus lebih bagus!"

"Ceyeee!!! Kemana sih ni anak? Katanya mau berangkat lomba?!!!" Omelan Mak'e dari dalam rumah pun terdengar.

Chanyeol panik sendiri, "Yaudah kalian berangkat sanaa, doain semoga aku sama Arjin menang yaa!!"

"OKAYYY!!"

***

Sesampainya di sekolah, si Adelia dan Adelio itu malah melipir ke kantin duluㅡmereka tadi denger dari anak kelas 3 ada jajanan baru yang enak.

Ternyata eh ternyata itu cuma crepes, tapi tetep aja sih mereka beli. Sehun dengan topping keju coklat dan Jisoo blueberry keju.

Sewaktu pesenan mereka udah jadi, Sehun lah yang bayarin. Katanya dia dikasih uang lebih sama Daddy-nya.

"Makasih yaa, kamu hari ini baik, aku suka!" Jisoo mengacungkan jempolnya ke hadapan Sehun disaat mereka berjalan keluar dari kantin.

Sehun tersenyum bangga, "Iya dongg aku baik!"

"Nyam~" si bungsu Hussein itu memakan crepesnya lalu ia pun berkata, "Enakk! Kamu mau nyoba nggak punya akuu?"

"Bolehh, nih kamu juga coba punya akuu!"

Mereka menukar crepesnya lalu memakannya secara bersamaan, dan reaksi keduanya terlihat senangㅡ sama-sama menyukai rasa crepesnya.

"Enak!!!" Seru mereka bersamaan.

🍒

°a'four°
21 September 2021 - 12:36

Mereka berdua tuh sekalinya akur bakal gemes bangetttt, gua udh kebayang deh nanti pas gedenya bakal gimanaa😫

a'four Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang