15 | Adelia suka siapa?

459 89 34
                                    

Hari ini adalah hari penyeleksian anggota baru klub cheers, si bungsu keluarga Hussein yang tadinya semangat 45 ingin ikut ke dalam klub tersebut sekarang malah tampak loyo.

Bukannya apa, ia lemas duluan ketika mendengar persyaratan masuknya harus memiliki tinggi 150cm, dia yang tingginya menyerupai pohon toge itu minder jadinya.

"Kamu kenapa sih? Kok gak semangat gitu?" Tanya Sehun yang sedari tadi menemani Jisoo menunggu giliran dipanggil itu merasa heran.

Ah, jangan tanya kemana perginya dua curut lainnya, mereka jelas saja ada jadwal latihan. Sebab kalau punya waktu senggang pasti keduanya sekarang mengintili Jisoo seperti yang Sehun lakukan.

"Kalo aku gak lolos ikut ekskul apa ya..."

"PD aja dulu kali, jangan dulu mikirin yang jelek-jeleknya."

"Masalahnya tuh persyaratannya minta yang tingginya 150 ke atas, aku kan cuma 148..." Nada bicara Jisoo sedih sekali, Sehun sampai meringis mendengarnya.

"Yaudah ikut basket aja,"

"Aㅡ

"Kamu jadi bolanya." Lanjut Sehun.

Jisoo tak segan-segan menghadiahi gebukan di bahu si letoy itu sampai si empunya sedikit oleng.

"Aduh! Kalo begini kamu cocoknya ikut ekskul tawuran! Anarkis banget!"

"Lagian kamu nyebelin!"

"Ya aku bicara fakta aja sih."

"Fakta kalo aku pantes jadi bola?!"

"Fakta kalo kamu bulet."

Mereka berdua terus cekcok sampai-sampai tidak menghiraukan tatapan orang di sekitar merekaㅡterlebih tatapan anak perempuan yang kebanyakan dari mereka itu mengangumi Sehun yang selalu kelihatan acuh dan sulit sekali didekati. Mereka heran, kenapa Sehun bisa sebawel itu ketika bersama Jisoo si anak ingusan?

"Oi Adel! Kamu ikut cheers?"

Suara itu menghentikan perdebatan Jisoo dan Sehun, mereka berdua kini sama-sama menatap ke arah orang tersebut.

"Jangan sok akrab dehh." Balas Jisoo sebal, ia jelas ingat siapa manusia di depannya kini.

"Aku nanya aja sih. Semangat ya semoga kepilih." Setelah itu ia melongos pergi dan Sehun langsung menatap ke arah teman (musuh) kecilnya itu.

"Kamu kenal dia?"

"Dia yang bikin aku berantem sama ketos gara-gara mau pingsan ituu, inget gak?"

"Oh.."

"Dia letoy banget tau, kaya kamu."

Sehun mendelik sebal. Kenapa ya ia kini merasa tidak suka sewaktu Jisoo menyamakan orang lain dengan dirinya?

"Terus yang waktu demo ekskul itu juga dia ngatain aku tuyul danㅡ

Tangan Sehun lantas membekap mulut si bungsu Hussein, "Jangan ngomongin orang lain kalo lagi sama aku."

...

Jisoo mengerejap pelan lalu lidahnya terjulur untuk menjilat tangan Sehun agar segera melepaskan bekapannya.

"Iw jijikk!"

"Pwehh asin.."

"Kamu tuh ish!" Sehun gregetan sekali, hingga dengan tidak berperasaannya ia mencubit kedua pipi Jisoo cukup kencang.

"Aaa Lioo sakitt jangan cubitt!"

"Biarin aja, biar kamu makin melar terus beneran jadi bola."

"Adelia Hussein!" Panggilan panitia itu berhasil membuat cubitan Sehun pada pipi Jisoo lepas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

a'four Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang