14 | Penculikan

738 112 33
                                    

Coba tebak, siapa yang menghebohkan lapangan siang itu?

Yap! Sehun, anak bapak widjiningrat. Si anak kelas 8 A yang selalu dibilang pangerannya sekolah itu sekarang sedang demo ekstrakulikuler robotiknya.

Adik kelas yang menonton klub robotik demo itu malah kayanya lebih fokus ke Sehun ketimbang ke demonya, lalu heboh disaat Sehun berhasil membuat robot sederhananya bergerak. Banyak mata memandang kagum dan berteriak heboh ke arah anak itu.

Otaknya Sehun itu memang encer, tapi ada yang lebih encer dari otak sehunㅡyaitu ingus si Adelia.

Srottt!

"Ih jorok banget!" Hardik orang yang duduk di samping si Adelia disaat anak itu menyedot(?) ingusnya yang nyaris terjatuh.

"Jorok tuh kalo aku lap ingusku ke kamu! Kamu mau?" Jisoo bertanya sambil memegang hidungnya.

Dia total bodoamat dengan image-nya, padahal yang mencibirnya itu adalah anak laki-laki yang banyak diincar teman seangkatannyaㅡnamanya Taehyung. Dia juga orang yang saat hari pertama nyaris pingsan hingga membuat Jisoo bertengkar dengan si Ketua OSIS.

"Jauh-jauh deh, kamu kaya tuyul!" Taehyung bangun lalu minggat dari samping Jisoo.

Jisoo melirik malas, lagian kan dia juga mana tau hari ini bakal ingusanㅡah, pasti gara-gara tadi habis minum es.

Mata anak itu kini terarah pada teman ex-girlbandnya di SD dulu, Lalisa. Lalu ia pun melirik sekitar untuk memastikan keadaan.

Oke. Aman.

"Eh pssst pssst! Lalisa! Ica!"

Lalisa menoleh dengan ekspresi sebal.

"Apaseeeeh, jangan panggil Ica dong!" Lalisa yang duduk di barisan samping lalu berbeda satu jajaran dengan Jisoo itu protes.

"Ya terus aku panggil apa? Lalii?"

"Ah pekok kamu Adeliyot, ada apa manggil-manggil cewek cantik?" Lalisa berkata sambil bisik-bisik.

"Aku mau ke UKS, bilangnya ke siapa?"

"Pak Lurah."

Jisoo memberi jari tengah dan dibalas oleh Lalisa.

Disaat ingusnya hendak jatuh kembali, Jisoo langsung buru-buru menyedotnya. Aduh, tersiksa sekali kelihatannya.

Lalisa melihat itu, lalu ia pun mengeluarkan tissue pocketnya dan melemparkannya kepada Jisoo.

"Makasii!" Balas Jisoo tanpa suara, lalu ia pun mengelap ingusnya dan selanjutnya adalah merobek tissuenya menjadi dua dan ia sumpal kedua hidungnya dengan ituㅡseperti pocica.

Kalau ada pertanyaan tentang bagaimana si Adelia bernafas, maka jawabannya adalah bernafas lewat mulut. Ia mangap kecil.

"Oke, sekarang kita butuh satu orang nih buat bantu step akhir. Ada yang mau maju?" Tanya teman satu klub Sehun.

Sehun mengedarkan pandangannya dan menemukan Jisoo di barisan pojok dengan kondisi seperti yang abnormal itu reflek berkata, "Adelia.."

"Iya? Siapa tadi hun?"

"Hah? Oh!" Sehun tersenyum jahil lalu berbisik sambil menunjuk ke arah si Adelia yang sedang meleng.

"Oke, adik yang hidungnya disumpel tissue boleh maju!"

Jisoo masih gak sadar, lalu ngerasa aneh sewaktu orang-orang natap ke arahnya.

"Adel maju del." Sehun ambil alih mic-nya lalu melambaikan tangannya meminta teman sekaligus musuh kecilnya itu untuk maju.

a'four Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang