11. Night story

2.3K 275 12
                                    

Malam adalah selimut kesunyian
Untuk menghangatkan
sisi yang kelam
Dari kejamnya roda dunia.

>> Destiny <<

Dream sudah kembali ke dorm sebelum jam 9 malam, sekarang mereka sedang melakukan kegiatan masing-masing dikamar mereka.

Haechan dan mark kembali menginap di dorm dream, haechan sekamar dengan jaemin dan chenle. Sedangkan mark sekamar dengan jeno, yang memang mendapatkan kamar sendiri. Jisung dan renjun tentu saja sekamar.

Mereka baru saja dapat pesan dari manajer hyung, setelah sampai di dorm langsung istirahat karena besok pagi mereka ada jadwal pemotretan. Ya tentu saja di balas dengan jawaban ya oleh mereka, tapi bukannya namanya dream klau mereka langsung saja nurut.

Bukannya istirahat, haechan dan chenle setelah selesai mandi langsung ke kamar jaemin untuk main game. Sedangkan mark tak peduli lagi gimana adiknya, dia sudah sangat lelah karena jadwal yang padat. Sedangkan jeno hanya bisa pasrah, dia sudah memperingati ketiga temannya itu yang sama sekali ucapannya tidak di gubris oleh mereka.

Sedangkan untuk renjun dan jisung, setelah selesai membereskan diri mereka langsung patuh untuk istirahat. Jadi jeno tidak capek berkoar-koar, cukup tiga orang tadi yang susah di peringati. Karena sudah terlalu lelah akhirnya jeno pergi dari kamar itu, dan ke kamarnya yang di sana ada mark yang sudah tertidur nyenyak.

Sepertinya mad hyung dream sangat kelelahan, terlihat tidurnya saja sangat nyaman. Jeno pun juga mengikuti mark, dia sudah tak peduli dengan tiga orang itu. biarkan saja, besok juga akan di omeli oleh mark hyung dan manajer hyung karena bangun kesiangan.

Ditempat lain kamar renjun dan jisung, keduanya belum tidur seperti yang di pikirkan jeno. Jisung sedang asik membuka sosmed, sedangkan renjun sibuk memandang langit malam sambil bersenandung. Bahkan jisung yang mendengar senandung renjun hampir terlelap, tapi dia tidak jadi saat renjun mengerang kesakitan.

Wajah jisung langsung panik, dia menghampiri hyung mungil nya.

" Hyung, kau kenapa? Apa palamu sakit lagi? Aku akan panggilkan mark hyung atau jeno hyung". Ucap jisung panik, saat kakinya akan melangkah pergi dari hadapan renjun. Renjun menahan tangannya, dia menggelengkan kepalanya.

" tidak perlu jisung, ini hanya sakit sementara." ucap renjun, wajahnya terlihat sangat pucat.

" Tapi wajahmu sangat pucat hyung, lepaskan aku hyung. Biarkan aku memanggil mereka atau aku telepon manajer hyung?." tanya jisung, dia mulai mengeluarkan hpnya yang ada dikantong celananya berniat menelfon manajer hyung.

Renjun yang mendengar nama manajer hyung pun segera mengambil hp jisung, dia tak mau berurusan dengan manajer hyung untuk saat ini.

" Hyung, kenapa kau ambil?" Tanya jisung yang terkejut saat hpnya langsung di rampas oleh renjun saat berniat akan menelfon manajer dream.

" Dengarkan hyung, jisung-ah. Jangan berdebat untuk saat ini, lebih baik bantu hyung duduk saja dulu." jawab renjun, wajahnya masih terlihat pucat bahkan renjun bisa merasakan matanya mulai memburamkan. Ah sakit ini datang lagi...

1. 𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲 || 𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧 [ 𝐄𝐧𝐝 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang