1. 𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲 || 𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧 [ 𝐄𝐧𝐝 ]

25. The story behind the beautiful painting of renjun

Seni adalah kehidupan yang akan terus mengalir, mereka punya sentuhan yang akan sulit orang pahami. Hanya orang yang paham tentang seni yang akan tau, karena pada dasarnya seni ditunjukkan pada orang yang memiliki kepedulian dan kasih sayang yang tinggi.

>> Destiny <<

•

•

•

Setelah pertemuan itu, keduanya saling dekat dalam artian seperti seorang anak yang kembali mendapatkan pelukan ayah.

Ya renjun sudah menganggap dokter kim seperti ayahnya sendiri, begitupun sebaliknya. Awalnya sedikit canggung tapi karena sering bertemu dan renjun yang juga sering diajak konsultan dengan dokter kim sedikit demi sedikit mulai terbuka, ia mulai bercerita apa permasalahannya.

Dokter kim yang mendengar itu juga turut sedih, tapi meski renjun sering bercerita tapi tak semua ia katakan. Ada beberapa hal yang masih di sembunyikan oleh renjun, karena itu lah terkadang dokter kim tidak bisa menyembunyikan kecemasannya.

1 tahun telah berlalu ~

Diruang yang serba putih, tertidur sosok yang cukup banyak dikenal oleh semua orang. Wajah itu yang biasa menampilkan ekspresi polos dan kesal, terganti dengan wajah yang pucat. Bahkan peluh keringat di dahinya terus bercucuran, padahal ruang itu di pasangkan AC.

Tapi sepertinya itu tidak terpengaruh, di sisi lain duduk seseorang yang menggunakan jas putih kebesaran nya. Ekspresi orang itu terlihat panik, dia sedang berusaha mengontrol emosi dari sosok yang sedang tertidur.

" Renjunie, jangan di tahan. Kau akan terluka, tenanglah nak." ucap dokter kim.

Ya sosok yang tertidur dalam gelisah adalah renjun sedangkan orang yang sedang memantaunya adalah dokter kim.

Dokter kim berusaha menenangkan renjun dengan mengusap dahinya dan mengucapkan kata penenang, meski awalnya terus berontak lama kelamaan renjun kembali tenang. Dia kembali tidur dalam tenang, setelah menyelesaikan terapi hinoptisnya.

Dokter kim memang sengaja menggunakan hal itu, karena dia sudah tak bisa melihat kesedihan dari sosok remaja yang sudah dia anggap anaknya sendiri.

2 hari yang lalu renjun menemuinya dalam keadaan kacau, tak berhenti sampai disitu saat dokter kim bertanya renjun sama sekali tak menjawab dan berakhir hanya menangis. Tak ada pilihan selain melakukan terapi hipnotis, tapi betapa terkejutnya dokter kim saat mengetahui banyak fakta tersembunyi dari renjun.