17. why lie?

2.4K 276 10
                                    

Ada dua macam senyum
yang harus kamu tau renjunie,
Yang satu dia memang bahagia.
Dan yang kedua, dia yang sedang menyembunyikan luka.

Jadi jangan sembunyikan
luka mu terlalu jauh, aku disini bersamamu.

-jaemin-

aku sudah terlalu Lelah, bahkan
untuk sekedar memberitahu
sesuatu saja rasanya menyakitkan.
Terlalu dalam lukaku, terlalu
Menyakitkan perasaanku.

Kau akan tau saat
semua itu tiba,
Aku harap kau dan yang lain tetap
mau merangkul pundak ku
saat aku terjatuh nantinya.

- Renjun -

>> Destiny <<

Renjun saat ini berada di taman dekat sungai han, dia baru saja selesai menjalankan terapi di rumah sakit. Ya...Sejak awal memang tujuan dia keluar dari dorm adalah berobat, karena itu dia berbohong soal kepulangan orang tuanya.

Renjun melamun memikirkan kembali perkataan dokter kim tadi siang.

Flashback

" Renjunie."

" ada apa dokter kim?"
Renjun berusaha duduk di kasur rumah sakit, yang dibantu dokter kim. Dia baru saja menyelesaikan terapi, yang ditemani oleh dokter kim.

Menghela nafas sebentar sebelum menjawab.

"Apa kau sudah bilang tentang ini pada keluarga mu?".

Deg

Pertanyaannya itu, apa yang harus dia katakan.

"Belum dok, aku berniat tak memberitahu hal ini pada mereka." balas renjun.

Pala ini menunduk, menghindari kontak mata dengan sang dokter. Dokter kim yang melihat itu hanya bisa menghela nafas kembali, dia pun juga tak bisa berbuat banyak.

" Renjunie, lihat saya. " ucap dokter kim.

Renjun mengangkat kepala dan menatap dokter kim, sorot mata itu lembut dan hangat. Membuat renjun merasa nyaman, karena tatapan itu mirip seperti ayahnya yang biasa menenangkan dirinya ketika dia bersedih.

"Cepat atau lambat kau harus mengatakan hal ini, orang tua mu akan khawatir terjadi sesuatu dengan mu nantinya. Kau tak bisa selamanya menyembunyikan sakit mu, apapun itu katakan sebelum terlambat."

" Tapi-" ucap ragu renjun.

" Dengar baik-baik, ini memang sulit. Tapi apapun itu, ini demi kesembuhan mu."

" Aku akan usah kan dok."

" Baiklah, aku percaya padamu. Kalau kau tak mampu, biar aku saja yang mengatakannya." ucap dokter kim sambil memegang kedua bahu renjun, yang dibalas dengan senyum lembut oleh renjun.

1. 𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲 || 𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧 [ 𝐄𝐧𝐝 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang