14. unwanted results

2.1K 263 7
                                    

>> Destiny <<

" Tapi apa kau yakin, keluhan mu tentang kesehatan itu hanya efek kelelahan?..."

" Apa maksud mu dok?" ucap renjun bingung.

Dokter itu menghela nafas sebentar, sebelum kembali berbicara.

"Renjunie, mungkin bagimu ini hanya sepele. Tapi aku curiga ada yang tidak beres dengan kondisi tubuhmu, lebih baik kita periksa kondisi dirimu." ucap sang dokter meyakinkan.

Mendengar perkataan sang dokter, renjun cukup terkejut. Dia merasa tubuhnya tidak kenapa-kenapa hanya saja seperti dia katakan, Mungkin hanya kecapean saja dan tak tak perlu sampai di periksa seperti itu.

" Tidak perlu dok, ini hanya hal biasa."

" Baiklah kalau kau merasa seperti itu, tapi mari kita coba terlebih dahulu." tanya sang dokter.

Renjun yang merasa terus dibujuk akhirnya bersedia, renjun sekarang berada di kamar pemeriksaan.

Selesai pemeriksaan,renjun bersama dokter menunggu hasilnya, Tidak membutuhkan waktu yang lama hasilnya baru saja keluar. Dokter yang tadi bersama renjun di panggil oleh salah satu rekan yang tadi memeriksa renjun, sambil menyerah kan hasil pemeriksaan tadi.

Setelah selesai berbicara, wajah dokter itu terlihat terkejut. Melihat itu renjun mendekati sang dokter, dia yang sadar keberadaan renjun. Mengajak remaja itu kembali ke ruangan nya, untuk mengatakan sesuatu.

Mereka kembali ke ruang itu dan duduk seperti semula. Sang dokter mengeluarkan hasilnya, dia kembali membaca hasil itu. Sebenarnya tadi dia sudah diberitahu hasilnya oleh rekannya, hanya saja dia ingin memastikan kembali.

Setelah selesai membaca, dia menatap renjun dengan tatapan sendu dan serius. Renjun yang merasa di tatap seperti itu menatap dengan bingung.

" Ada apa dok, bagaimana hasilnya?." ucap renjun penasaran.

sang dokter hanya bisa menghela nafas, dia bingung bagaimana caranya menyampaikan hasilnya pada remaja di depannya. Sudah cukup hidup remaja itu penuh dengan lika liku, kenapa dia harus di berikan hukuman yang sangat jahat seperti ini.

" Kau ingin benar-benar tau hasilnya renjun?"

" Tentu saja, aku yakin itu hanya efek kecapean saja."

" Renjunie itu bukan efek kecapean atau kelelahan yang seperti kau katakan, ini hal yang berbeda." ucap sang dokter dengan nada lemah.

" Apa maksudmu dok?!" tanya renjun, nadanya lebih tinggi dari sebelumnya.

sang dokter menatap ragu remaja di depannya.

" Multiple sclerosis... Tidak bisa disembuhkan... Jika sudah parah akan sulit beraktivitas...Hanya obat yang bisa mengurangi gejala dan memperlambat prosesnya."

Tidak bisa disembuhkan?

" Apa maksud mu dok? Jangan bercanda! Aku hanya kelelahan, tidak mungkin hal itu terjadi padaku." marah renjun.

" Renjun inilah kenyataan nya, yang kau alami itu hanya awalan nya renjun. Kaki keram, hilangnya penglihatan, rasa lelah. Itu adalah gejalanya, perlahan itu akan menggerogoti lapisan pelindung saraf mu." ucap sang dokter, dia menatap renjun yang sekarang tatapan itu hanya terisi hampa.

" Jadi.... Aku...bahkan tidak bisa di sembuhkan?...." Renjun tertawa getir.

Renjun merasa dunia yang dia miliki sekarang hilang, semua harapannya hilang. Dia mengira ini hanya efek kelelahan karena bekerja terlalu keras, tapi siapa sangka? Dia di beri kejutan yang membuat dirinya sangat hancur.

Renjun pun menangis, dia tak tau apa yang harus dia lakukan. Perkataan sang dokter terngiang-ngiang di otaknya, terus berputar layaknya kaset yang rusak. Membuat dadanya menjadi sesak, sang dokter atau bisa kita sebut dokter kim memeluk tubuh rapuh itu.

Dokter kim tidak bisa berbuat banyak hal, dia juga turut sedih apa yang menimpah renjun. Hanya pelukan yang bisa dia berikan.

Flashback off

Mengingat hal yang terjadi sore tadi, membuat dada renjun kembali sesak. Dia tidak tau harus bagaimana, dokter kim memintanya untuk terapi, meski tidak bisa di sembuhkan tapi itu bisa memperlambat gejala itu.

Tapi bukankah sama saja? Pada akhirnya dirinya akan mati bukan?
Ingin sekali renjun tertawa keras, merasa hidupnya benar-benar di permainkan.

Dia sama sekali belum bercerita hal ini pada orang tuanya, dia tak mau menambah beban pikiran kedua orang tuanya.

Malam itu renjun hanya bisa meratapi dirinya, lagi-lagi takdir mempermainkan nya.......

>> Destiny <<

Selamat pagi semuanya🌞🌞 hehehe.

Oh ya yang kemarin minta undangan nikah aku sama renjun, aku kasih dengan senang hati. Jangan lupa datang ya.🤧🤧🤧

https://ren-chan.inveet.id

😁😁😁😁😁😁😁😁😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

😁😁😁😁😁😁😁😁😁

Semoga kalian suka ya.😁👋🏻
Jangan lupa vote and comment.💚💚💚

💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚

1. 𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲 || 𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧 [ 𝐄𝐧𝐝 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang