15. Gomawo nana dan jisungie

2.2K 273 6
                                    

Aku ingin pergi namun tak bisa....
Aku ingin bebas namun tak mampu....
Tapi aku akan tetap melangkah
Agar suatu saat aku bisa
pergi dan bebas..........

>> Destiny <<

Pintu dorm yang tadi tertutup sekarang terbuka, menimbulkan suara bunyi yang membuat seseorang yang sedang duduk di ruang depan sambil menonton tv menatap seseorang yang baru saja masuk.

" Dari mana sajakah kau renjunie?."

Ya pemuda yang baru saja masuk itu adalah renjun, sang pelaku yang merasa namanya disebut sama sekali tak menjawab lawan bicaranya. Renjun malah meneruskan langkah kakinya menuju dapur, tak peduli dengan tatapan tajam yang dilayangkan padanya.

" kau belum menjawab pertanyaan ku renjun, dari mana sajakah kau?! Kenapa kau pulang sangat larut!." ucap seseorang dengan nada tegas.

Renjun yang mendengar suara berat itu mulai emosi, menghentikan langkahnya dan menatap sang lawan bicara.

" Aku lelah, bisahkah pertanyaan itu di simpan saja jaemin ssi? Pulang atau tidak nya bukan urusan mu." balas renjun dengan nada dingin.

Pemuda tadi adalah jaemin, dia memang sengaja menunggu kepulangan sahabatnya. Dia cukup khawatir karena sudah jam 11 malam,tapi belum ada tanda-tanda renjun pulang. Untung saja yang lain sudah dia suruh untuk tidur, ya perlu usaha untuk menyuruh mereka tidur. Karena ada satu alasan, yaitu mereka sangat khawatir renjun belum pulang.

Awalnya mark ingin menemani jaemin menunggu renjun, tapi jaemin menyuruhnya tidur lebih dahulu. Karena dia tahu, hyung nya itu butuh istirahat. setelah meyakinkan bahwa jaemin yang akan menunggu, akhirnya mark terpaksa menuruti kemauan sang adik.

Back topic.

Jaemin yang mendapat balasan dengan nada dingin mengernyitkan dahinya.

" Tentu saja itu urusan ku juga renjun, aku sangat khawatir. Ah, bukan aku saja tapi yang lain juga mengkhawatirkan mu. Kau bilang akan ke supermarket sebentar, tapi lihat ini sudah hampir tengah malam." ucap jaemin dengan intonasi yang lebih lembut Dari sebelum nya.

Renjun yang mendengar ucapan jaemin hanya terkekeh miris, bukankah dirinya sangat menyusahkan semua orang?

berbeda dengan renjun, jaemin yang melihat renjun terkekeh dengan ucapan nya membuat dia bingung. Ada apa dengan anak ini? Pikir jaemin.

" Aku ingin tidur, terimakasih sudah menunggu ku pulang." ucap renjun kembali meninggalkan melangkah kakinya menuju dapur setelah itu masuk kamar.

" Selamat malam"

" Maafkan aku nana dan terimakasih" batin renjun.

Itu menjadi percakapan terakhir antara renjun dan jaemin malam itu, jaemin yang terus memerhatikan gerak-gerik sahabatnya hanya bisa bisa diam tak berkutik. Dia bingung apa yang terjadi, ingin bertanya tapi renjun sudah terlebih dahulu masuk kamar.

" Besok saja aku tanyakan." ucap jaemin, menghela nafas sebentar lalu mulai membersihkan barang yang di ruang depan.

Setelah itu jaemin beranjak dari ruang depan menuju kamarnya, tak lupa dia mematikan televisi terlebih dahulu.

1. 𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲 || 𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧 [ 𝐄𝐧𝐝 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang