19. Terungkap

2.5K 286 63
                                    

>> Destiny <<

Pernah dengar kalimat, orang yang sering tersenyum dan tertawa klau marahnya sangat seram bahkan lebih seram dari orang yang bersikap dingin?

Nah itu terjadi juga dengan haechan dan mark, kedua orang itu tidak pernah menunjukkan sisi emosinya bahkan terkadang diselingi candaan.

Haechan yang marah saja sudah membuat dream pusing menanganinya, apalagi mark. Setelah keluar dari ruangan itu dream langsung pergi mencari renjun yang ternyata tidak ada di luar ruangan, dan sampai menjelang malam mereka belum menemukan pemuda china itu.

Mereka sudah mencari di tempat-tempat biasa di singgahi renjun, tapi tetap saja tidak ada. Bahkan telepon dan sms sama sekali tidak ada balasan, bahkan manajer hyung ikut turun tangan. Karena hari sudah malam, manajer hyung dengan terpaksa menyeret dream untuk pulang dan membiarkan dirinya mencari renjun.

Belum selesai masalah, sampai di dorm mereka di sambut oleh mark dengan tatapan dingin dan datar. Awalnya mereka terkejut karena mark sudah pulang tapi mereka lebih dikejutkan lagi saat mark menatap mereka dengan tatapan luar biasa dingin dan emosi yang tak terbaca.

Dengan langkah cepat mark sudah ada di depan dream dan manajer hyung, mark menatap satu persatu orang yang ada di depannya. Tatapannya terhenti di hadapan manajer hyung, yang juga menatap nya bingung.

" Mark kau sudah-"

Belum selesai manajer hyung berbicara, dia mendapatkan bogeman di pipinya. Teriakan dream pun menggema, berusaha menghentikan setiap pukulan yang mark berikan pada manajer hyung.

" Hyung hentikan."  Ucap jeno, dia sedang menahan mark. Tapi entah kekuatan dari mana malah jeno yang terpental karena dorongan kasar mark.

" Hyung apa-apaan kau ini." balas haechan. Dia dan jaemin berusaha menghentikan mad hyung mereka, tapi sayang kedua orang itu juga malah terdorong kasar.

Jisung dan chenle yang melihat itu berusaha membantu ketiga hyung nya berdiri, mereka berdua melihat hyung tertua mereka yang sedang memukul membabi buta manajer mereka.

Kedua maknae itu tadi ingin memisahkan mark tapi melihat ketiga hyung nya saja tumbang, bagaimana mereka yang tidak sekuat ketiga hyung nya.

" Mark kenapa kau memukul ku?" tanya manajer hyung disela menahan pukulan dari mark.

" Kau masih bertanya, setelah apa yang kau lakukan ?!" geram mark.

" aku tidak mengerti." balas manajer hyung.

Mark menghentikan pukulannya, dia menatap manajer hyung dengan tatapan menyalang. Setelah itu Dia menatap kebelakang melihat ke enam adiknya berada, tatapan itu seketika berubah menjadi sendu.

Melihat ketiga kondisi adiknya yang berantakan dan dua adiknya yang lain  menahan tangis, mark sangat menyesal. Emosi yang tadi bersarang di kepalanya, seketika lenyap terganti rasa bersalah.

"Maafkan aku."

Semua yang disana menatap mark, mereka mendengar ucapan mark. Manajer hyung berusaha bangun dibantu oleh jeno dan jaemin, sedangkan haechan, jisung dan chenle melangkah kakinya menuju mark.

" Hyung." tepukan halus di pundaknya menyadarkan mark, dia menatap seseorang yang menepuknya.

" Haechanie." Ujar pelan.

1. 𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲 || 𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧 [ 𝐄𝐧𝐝 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang