[3] Enemy In Public, Boyfriend In Private, and Partner In Home

930 161 53
                                    



Halo... selamat bertemu dengan Jehaan.

Jangan salfok sama Jidan dibelakang 😌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Jangan salfok sama Jidan dibelakang 😌

Balik lagi, aku mau ingatin kalau cerita My Enemy adalah konten dewasa. Aku udah buat peringatan diawal😁 bijak dalam memilih sayang😘

Kalian bisa skip jika kurang nyaman.

Aku minta review di akhir, oke 😘

Sayang kalian 😘💜💜💜



_




_





_






"Kita pulang sekarang?"

Asta mengambil handuk kecil yang Aiza berikan kemudian mendaratkan bokongnya tepat disamping gadis itu. "Lagi mikirin apaan?" Lanjutnya penasaran.

Aiza memutar tutup botol minuman, membukanya dan memberikan pada Asta. "Aku tuh heran yah, kenapa penggemarmu semakin lama semakin banyak." Mata Aiza beralih pada sekumpulan perempuan yang berada dibangku penonton sembari menatap Asta begitu kagum. "Apa tenggorokan mereka nggak sakit dari tadi teriakannya ngelengking banget pas pertandingan. Belum lagi tulisan-tulisan yang mereka bawa. 'Asta suami bersama'  sekolah yang bener dulu harusnya."

Asta tertawa kemudian meminum minuman yang tadi diberikan Aiza. "Kamu mirip nenek-nenek yang lagi ngomel tau nggak?" Asta mengacak rambut depan Aiza hingga mendapat teriakan dari penggemar Asta disana. "Kamu lebih parah kalo lagi streaming dibanding mereka."

Aiza memperbaiki poninya. "Jangan gitu, ntar mereka bisa nyerang aku. Fansmu sangar."

Asta tertawa kuat, "kamu lebih sangar, Za. Nggak sadar apa?''

Aiza mengerucutkan bibir kesal. "Kalo mereka ngajak war, ya aku lawan. Ya kali aku diam ajah."

Asta mengangguk mengerti sembari tersenyum. "Iya deh, kamu menang. Kita pulang sekarang, keburu malam."

Aiza berdiri mengikuti Asta. Ransel yang tadi Aiza pegang diambil oleh Asta kemudian membawanya dengan tas milik Aiza. Beberapa penggemar Asta berteriak saat pemuda itu melakukannya— boyfriend material sekali.

Aiza tersenyum sombong, dagunya terangkat sembari menatap penggemar Asta seakan mengatakan 'aku menang dan kalian kalah.' Tapi, baru beberapa langkah ponselnya tiba-tiba saja berbunyi. Ada pesan masuk dan itu dari Jehaan.

[Mamah ada dirumah. Dari tadi dia nanyain lo terus. Buruan pulang]

Jantung Aiza tiba-tiba saja berdetak cepat. Aiza mengambil tasnya yang ada dilengan Asta. "Ta, aku nggak bisa pulang bareng kamu. Ada urusan mendadak. Aku nginap diluar, aku pigi dulu, bye!"

'MY ENEMY'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang